Senin, 30 Maret 2009

Kandang Nyaman Produksi Aman

Ingin produksi puyuh Anda memuaskan? Dua syarat utama harus Anda penuhi.

Untuk mencapai produksi telur dan daging optimal, peternak harus menempatkan ternak puyuhnya dalam kandang yang memenuhi syarat.  Kandang, ibarat rumah baginya sehingga penataannya diusahakan senyaman mungkin.

Menurut Slamet Wuryadi R, pemilik Slamet Quail Farm di Sukabumi, Jabar, penataan kandang dimulai dari lokasi yang diupayakan jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk. Penduduk ogah tercemar bau kotoran puyuh, demikian pula puyuh pun enggan dekat manusia karena ia mudah stres akibat suara bising.

Slamet menambahkan, lokasi perkandangan harus mudah diakses kendaraan agar transportasi sarana produksi peternakan serta penjualan daging dan telur puyuh berjalan lancar. Lokasi tersebut sebaiknya mempunyai sumber air yang baik, tidak tercemar, dan selalu tersedia, terutama ketika musim kemarau.

Sementara itu, Prastiyo, peternak puyuh di Situ Ilir, Cibungbulang, Bogor, Jabar, menekankan, perkandangan puyuh juga harus jauh dari perkandangan unggas lain. Dan sebisa mungkin bukan bekas kandang unggas lain. “Hal ini untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit dari unggas lain karena dimungkinkan sekali terserangnya puyuh akibat unggas lain,” tegasnya.

Atur Sirkulasi Udara

Dalam membangun perkandangan, kata Prasetiyo, harus memperhatikan sirkulasi udara. “Sirkulasi udara yang tidak baik dapat menyebabkan meningkatnya serangan hama dan penyakit,” jelas pemilik 10.000 ekor ini.

 

Idealnya, daerah untuk beternak puyuh bersuhu udara 20o—25oC dengan kelembapan 30%—80%. Suhu dan kelembapan yang tidak cocok berpotensi mendatangkan penyakit, seperti gangguan pernapasan. Jadi, “Kandang jangan dibuat langsung di atas tanah. Lantai pertama kandang harus terletak jauh dari tanah untuk mencegah hawa basah dan lembap,” saran Prastiyo.

Prasetiyo menambahkan, jika hendak menggunakan litter (alas), lantai kandang dibuat dari papan. Apabila tidak menggunakan litter, lantai dapat dibuat dari kawat kasa, anyaman bambu atau jeruji bambu yang agak rapat dan cukup kuat. “Jika menggunakan kawat kasa atau anyaman bambu, di lantai bawah hendaknya dipasang papan penampung kotoran yang dapat ditarik keluar untuk keperluan pembersihan,” sarannya

Bahan dinding kandang boleh dipilih: kawat kasa, anyaman bambu, atau jeruji bambu. Ukuran bambu sedikit lebih besar dibandingkan kandang burung, tetapi lebih kecil daripada kandang ayam. Dinding kandang yang menghadap keluar perlu dipasang pelindung dari karung plastik atau sejenisnya.

Karung plastik tersebut berfungsi sebagai penahan derasnya air hujan atau angin kencang. Bagian dinding yang dekat dengan lantai dipasangi papan horisontal sebagai pembatas.

Setelah menyiapkan perkandangan, bibit puyuh yang dipelihara harus berkualitas baik. “Pembudidayaan puyuh untuk memproduksi telur sekaligus daging, membutuhkan bibit berkualitas,” tutur Slamet yang mampu memproduksi 6.000 ekor bibit puyuh per minggu ini.

Slamet memaparkan ciri-ciri bibit yang baik. Bibit berasal dari induk unggul, bukan puyuh liar, sehat, dan tidak punya riwayat terkena penyakit mematikan, seperti newcastle disease (ND). Gerakannya lincah dan aktif bergerak. Hindari memilih bibit yang diam saja dan memisahkan diri dari kelompoknya karena biasanya ia sedang terserang penyakit. Bulu badannya berwarna cerah, tidak kusam, dan tidak ada tanda-tanda kerontokan. Bentuk badannya sempurna, simetris, anggota tubuhnya lengkap, dan tidak ada kelainan bentuk, baik pada sayap, kaki, maupun kepala.

Dengan kandang tepat dan bibit berkualitas juga praktik manajemen yang baik, peternak boleh berharap produksi tinggi.

Yan Suhendar

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain