Cita selera orang Amerika terhadap udang tidak bisa dihapus oleh kekuatan apa pun, termasuk resesi ekonomi yang menurunkan kemampuan belanja mereka.
Peluang makan udang akan selalu dibelain di manapun, kapanpun, oleh siapapun. Kalau tidak sanggup lagi fine-dining di restoran yang mahal atau tidak ada undangan pesta makan, mereka akan membeli udang di supermaket dan memasaknya di rumah. Kegemaran makan udang warga AS yang berpenduduk lebih 250 juta itu bagaimana pun adalah pasar raksasa. Celah berbisnis udang di tengah krisis ekonomi-keuangan harus dibuka dengan menyesuaikan tingkat daya beli masyarakat yang lagi merosot itu. Salah satu yang jitu adalah menjual udang cepat saji dengan harga “sahabat”.
Sampai US$10
Itulah yang dilakukan Cartagena Shrimp Company yang menjual berbagai gourmet udang di kedai-kedai cepat saji. Lokasinya kebanyakan di pusar perbelanjaan (mal). Jadi kalau orang Amerika selama ini sudah mengenal macam-macam hidangan sepat saji (fast food) ayam, burger, sosis, pizza, dan nachos, maka sekarang mereka akan mendapatkan fast-food khusus udang di jaringan resto bernama Shrimp Market.
Shrimp Market adalah restoran cepat saja udang pertama di Amerika. Di situ dijual Shrimp Carbonara, Coconut Shrimp, Shrimp Cocktail, Cajun Jambalaya Shrimp, dan sebagainya. Semuanya disiapkan dengan cepat di depan mata pemesan. Bumbunya bisa Italia, Amerika, Asia. Harganya? Semuanya rata-rata US$7. Menu yang paling seru, harganya tidak sampai US$10.
"Semua orang suka udang, tapi kesempatan makan udang selalu pada acara-acara spesial. Kami menginginkan makanan udang yang bermutu dan lezat bisa terjangkau untuk setiap orang setiap hari,” kata Vanessa Abramowitz, Direktur Utama Shrimp Market. Udang juga sudah menjadi bagian budaya Amerika. Di sana ada festival udang nasional, dan hampir semua negara bagian AS yang bertepi laut juga menggelar festival udang setiap tahun.
Shrimp Market menjaga standar tertinggi untuk keamanan makanan dan standar itu harus dipegang teguh oleh jaringan waralabanya yang sudah mulai menyebar di Miami (Florida), di Boston, Burlington, Peabody, Cambridge (Massachusetts). Gerai terbarunya adalah di New York (dibuka 5 Januari lalu di Queens Center Mall), New Jersey, dan Connecticut. Perusahaan induknya Cartagena Shrimp Co menjalankan budidaya udang di Kolombia, yang dirintis oleh keluarga sejak 1983. Produksinya sekarang 10.000 ton udang setahun.
Resto Forrest Gump
Pengusaha pusat perbelanjaan dan pemilik toko tertarik pada keunikan konsep dan mutu masakan udang yang disediakan itu. Memberi mujur yang menjulang. Orang suka makan udang karena merupakan makanan sehat, dengan kadar lemak yang tipis, tapi mengandung karbohidrat, kalori, dan protein yang cukup. Dari melihat ilustrasi menunya saja terasa konsepnya yang canggih dan bermutu tinggi.
Penganan pembuka terdiri dari Linguini with Shrimp & Clams in Red Sauce, Shrimp Carbonara (dengan cavatappi pasta, dendeng yang renyah, tomat, kacang polong, dan jamur), serta Lo-Mein Udang (dengan sayuran segar bersaus kecap campur jahe). Ada paket nasi campur udang asam manis, nasi udang Cajun Jambalaya, atau nasi goreng udang. Ada juga pilihan roti isi (sandwich), lumpia-New England Shrimp Roll berisi salad udang dengan bawang bombay dan seledri. Ada pastel ala Asia (Asian Shrimp Wrap) yang berisi udang, bayam dengan bumbu manis ala Thailand. Makanan pencuci mulutnya berupa All American Cheesecake, cake coklat tiga lapis, dan puding jeruk.
Sebenarnya restoran yang mengistimewakan masakan dari udang sudah lama ada di Amerika. Tapi bukan restoran yang cepat saji dan mematok harga murah. Seperti Bubba Gump Shrimp Co di Times Square, New York. Nama ini diilhami dari film Amerika yang terkenal pada 1980, Forrest Gump, yang dibintangi oleh Tom Hanks.
Indonesia adalah negeri penghasil udang dan salah satu pengekspor udang utama ke Amerika dan Jepang. Pasar udang dunia sedang lesu, sedangkan produksi kita berlimpah. Maka jangan heran kalau nanti investor dari luar melihat celah bisnis di sini, lalu di mal-mal Jakarta kita menemukan gerai udang cepat saji, atau bertenggernya waralaba dari Shrimp Market itu.
Daud Sinjal, dari berbagai sumber