Agar target penanaman tercapai tahun depan, pemerintah telah menyiapkan sumber benih kapas yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Target penanaman kapas tahun depan skip to main | skip to sidebar seluas 25.000 hektar (ha) membutuhkan suplai benih yang memadai. Khususnya, di daerah-daerah sentra pengembangan di Provinsi Sulsel, Jatim, Jateng, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusatenggara Timur (NTT). Untuk itu, Achmad Manggabarani, Dirjen Perkebunan, Deptan, mengungkap, pihaknya melibatkan sejumlah perusahaan dalam pembangunan kebun benih sebar (KBS) dan penyediaan benih.
Lokasi KBS
Lebih jauh Dirjen memaparkan, tahun ini tiga perusahaan pengelola kapas akan membangun KBS di beberapa lokasi. PT Nusafarm membangun KBS di Nusatenggara Barat (NTB) seluas 40 ha dan Bali 28 ha. Sementara itu PR Sukun Kudus merintis KBS di Jateng seluas 58 ha dan DIY 20 ha. Kedua perusahaan juga bahu-membahu membangun fasilitas yang sama di Jatim dengan luas 54 ha. Sedangkan di NTT, KBS seluas 50 ha akan dibangun PT Ade Agro Industri, perusahaan pengelola kapas yang terbilang baru berkiprah.
Saat ini, menurut Agus Hasanuddin, Direktur Tanaman Semusim, Ditjen Perkebunan, Nusafarm telah membangun KBS seluas 60 ha di Situbondo dan Banyuwangi (Jatim). Sedangkan PR Sukun berkiprah di Lamongan, Jatim, dengan luasan 50 ha.
Selain membangun KBS, perusahaan-perusahaan tersebut juga membangun kebun benih pokok (KBP). “Kebun Benih Pokok di Kabupaten Blora (Jateng) telah dibangun seluas 7 ha oleh PR Sukun dan yang di Situbondo (Jatim) seluas 4 ha kerjakan PT Nusafarm,” kata Agus.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 88 yang terbit pada Rabu, 15 Oktober 2008.