Getah pepaya tak cuma ampuh mengempukkan daging. Enzim yang dikandungnya bisa jadi ladang bisnis “empuk”.
Berawal dari pembuatan skripsi tentang getah pepaya pada 1994, Eko Maryono terus melakukan riset dan pengembangan usaha dengan memanfaatkan enzim papain dalam getah tersebut. Selain mengempukkan daging, enzim papain bisa dipergunakan di industri pakan ternak, kosmetika, farmasi, pasta gigi, deterjen, dan untuk ragu roti.
Mula-mula lulusan Fakultas Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional (UPN), 1996 ini mengembangkan produk pengempuk daging berbahan enzim papain pada 2004. Ia tidak menyelipkan bahan kimia, zat pengawet, atau pun penyedap rasa dalam produk yang sifatnya tidak mengubah nilai gizi daging dan aman dikonsumsi itu. Bermodalkan Rp500 ribu dan mengalami serangkaian kegagalan, akhirnya dua tahun kemudian ia mendulang order dari sebuah perusahaan Jepang untuk menyuplai 2 kg enzim papain per bulan. Order itu terus menggelembung hingga sekarang mencapai 20 kg per bulan.
Sementara itu volume produksi pengempuk dagingnya kini juga semakin banyak, tak kurang dari 1 ton per bulan. Pasar yang dilayani Eko pun semakin luas. Tadinya hanya beberapa restoran siap saji yang membutuhkan pengempuk daging, kini enzimnya merambah ke industri pakan ternak kosmetika.
Rp1,8 juta per Bulan
Untuk memproduksi pengempuk daging dan enzim papain sebanyak itu, Eko memiliki kebun pepaya seluas 6 hektar (ha) di Kediri, Jatim. Sampai sekarang, ia mengaku belum mampu memenuhi permintaan pasar yang menurutnya cukup menjanjikan. Enzim papain untuk berbagai keperluan industri di Indonesia, imbuhnya, terpaksa masih harus dipenuhi dari Jerman. Ia jug amengaku pernah mendapatkan pesanan dari Kadin Eropa tetapi ia tidak mampu memenuhinya lantaran cekaknya modal. “Untuk mencapai produksi enzim papain sebanyak 100 kg per bulan, ya paling tidak diperlukan lahan tanaman pepaya 150 ha lagi,” ungkapnya kepada AGRINA.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 88 yang terbit pada Rabu, 15 Oktober 2008.