Jumat, 26 September 2008

Tahi Ayam Terangi 90.000 Rumah

Belanda berhasil mengembangkan pembangkit listrik bersumber biomassa kotoran ayam. Suatu keberhasilan gemilang karena energi listrik yang dibangkitkan tahi ayam itu menerangi 90.000 unit rumah.

Kotoran ternak sapi, babi, kambing, domba, unggas bisa dikembangkan menjadi biogas memang bukan cerita baru. Namun pemanfaatan tahi ayam dalam skala masif untuk pembangkit energi adalah cerita yang cukup dahsyat. Bayangkan kalau pembangkit itu dibangun untuk menerangi wilayah Jakarta. Jakarta Pusat misalnya, jumlah bangunan rumahnya, menurut statistik DKI tahun 2000, ada 204.786 unit. Satu pembangkit, seukuran yang dibangun Belanda, bisa menerangi hampir 45% rumah. Sungguh lumayan!

Sangat Efisien

Pembangkit listrik tenaga biomassa kotoran ayam itu diresmikan pengoperasiannya pada 2 September 2008 oleh Gerda Verbug, Menteri Pertanian dan Lingkungan Belanda.  Kapasitasnya 36,5 megawatt (MW), dan memproduksi listrik 270 juta kilowatt hours  (KWh) setahun. Sebagai perbandingan, kapasitas terpasang PLTA Jatiluhur, salah satu pemasok listrik untuk jaringan Jawa-Bali, adalah 187,5 MW.

Power station yang terletak di Moerdijk, dekat Rotterdam itu mengkonversikan 440.000 ton tahi ayam menjadi sumber energi terbarukan. Tahi ayam dipilih karena kering sehingga lebih mudah dan cepat diolah. Energi dari biomassa ini memberikan dua keuntungan sekaligus, pasokan listrik dan penampungan limbah. Masih ditambah satu keuntungan lagi, yakni abu sisa pembakarannya bisa dijual sebagai pupuk yang kaya akan fosfor dan kalium.

Proyek listrik tahi ayam ini menelan investasi 150 juta Euro (US$225 juta), dan dioperasikan oleh NV Delta.  Perusahaan ini turut dimiliki oleh 629 peternak ayam yang tergabung dalam koperasi Duurzame Energieproductie Pluimveehouderij (DEP) atau produksi energi berkelanjutan sektor Unggas. NV Delta menguasai 50% kepemilikan. Sisanya terbagi pada koperasi DEP, Austrian Energy & Environment AG, dan Zuidelijke Land- en Tuinbouworganisatie (ZLTO). Koperasi DEP yang 70% anggotanya terkonsentrasi di selatan Belanda, menjamin suplai kotoran ayam ke perusahaan. Mesin-mesin pembangkit listriknya dibangun oleh Austrian Energy & Environment AG.

Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 88 yang terbit pada Rabu, 15 Oktober 2008.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain