Setiap bulan puasa dan menjelang lebaran, harga telur dan daging ayam maupun daging sapi selalu naik, walaupun jumlah pasokannya cukup.
Melonjaknya harga hasil peternakan tersebut rutin terjadi. Tingkat kenaikan biasanya hanya 10%—15% dari harga normal. Adapun kenaikan harga daging sapi selama ini disebabkan oleh harga pakan ternak yang juga mengalami kenaikan. Namun, jumlah pasokan daging sapi cukup aman hingga awal 2009.
Demikian diungkapkan Teguh Boediyana, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo). Ia mengatakan, kenaikan harga daging sapi yang terjadi di sejumlah pasar di wilayah Jabodetabek dan beberapa daerah hanya berlangsung selama beberapa saat saja. "Pasokan daging kami pada awal puasa dan menjelang lebaran ini masih cukup," ujarnya.
Sependapat dengan dia, Thomas Sembiring, Ketua Asosiasi Importir Daging Indonesia (ASPIDI) menuturkan, kenaikan harga daging sapi saat ini masih dalam tahap wajar karena tidak melebihi batas kenaikan harga yang telah ditetapkan sebesar 10%. “Untuk itu, masyarakat tidak perlu resah dengan kenaikan harga daging sapi sekarang. Pada pertengahan puasa, harga daging sapi akan kembali normal,” ucapnya. Namun, ia mengingatkan, menjelang lebaran nanti kemungkinan harga akan naik lagi lantaran tingkat konsumsi juga meningkat. Ia cukup yakin, angka kenaikannya tidak akan lebih dari 15%.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 87 yang terbit pada Rabu, 17 September 2008.