The Southeast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC) adalah organisasi antarpemerintahan ASEAN ditambah Jepang yang bergiat mengembangkan perikanan berkelanjutan. Salah satunya budidaya perikanan yang bermarkas di Ilo-ilo, Filipina.
SEAFDEC bermarkas di Bangkok dan dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal. Selain budidaya perikanan (Aquaculture Departement/AQD) ada tiga departemen di bawahnya, yakni departemen pelatihan yang berkedudukan di Samutprakan, Thailand, departemen riset dan teknologi perikanan laut di Singapura, serta departemen pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya di zone ekonomi eksklusif (ZEE), berkedudukan di Kuala Trengganu, Malaysia.
SEAFDEC didirikan Desember 1967, selang beberapa bulan setelah deklarasi pendirian perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Ironisnya, kendati luas nusantara kita mengisi dua pertiga wilayah Asia Tenggara, dan wilayah negeri ini 70% berupa perairan, tiada satu pun kegiatan perikanan dan kelautan regional itu mangkal di sini. Padahal dua pertiga populasi bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah warga Indonesia yang mayoritasnya juga kurang berdaya.
Cetak Kader Perikanan
Salah satu tujuan utama SEAFDEC adalah menghilangkan kerawanan hidup, membangun kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir, serta membangkitkan usaha perikanan skala menengah dan kecil. Pada 29 April–2 Mei 2008 di Bangkok, mereka menyelenggarakan Regional Technical Consultation on Small-Scale Fisheries in Southeast Asia. Lalu 13 – 17 Oktober nanti, di kota yang sama akan digelar konferensi bertema Securing Sustainable Small-Scale Fisheries: Bringing Together Responsible and Social Development.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 87 yang terbit pada Rabu, 17 September 2008.