Provinsi Jatim rupanya belum puas dengan statusnya sebagai salah satu sentra produksi kapas. Kini jajaran pemdanya tengah getol melakukan perluasan.
Pengembangan kapas sebagai komoditas unggulan sudah dilakukan petani dan pemerintah provinsi Jatim sejak dua tiga tahun terakhir. Pada 2007, areal pengembangan kapas di wilayah tersebut mencapai luasan 1.462,32 hektar (ha) atau sebesar 57,3% dari target 2.550 ha. Hasil penanaman ini mengalami kenaikan sekitar 36% jika dibandingkan sepanjang 2006 yang 1.077 ha.
Disamping pengembangan yang normal, Pemprov Jatim juga merilis program percepatan dengan target 2.000 ha untuk 2007. Realisasi penanaman kapas program tersebut sampai akhir tahun silam mencapai 1.279,57 ha atau sekitar 64% dari target.
Samsul Arifin, Kasubdin Pengembangan dan Teknik Produksi, Dinas Perkebunan Pemprov Jatim mengatakan, peningkatan itu ditempuh melalui pembagian benih kapas lokal kepada petani. “Tahun lalu saja, pemda telah membagikan bibit kapas lokal untuk lahan seluas 17.000 ha senilai Rp200 juta,” ungkapnya.
Samsul menambahkan, areal kapas di wilayahnya terdapat di Lamongan 829,57 ha, Pacitan 500 ha, Mojokerto 100 ha, dan Banyuwangi 55 ha. Sementara itu, Agus Hasanudin, Direktur Tanaman Semusim, Ditjen Perkebunan, Deptan, mengatakan, di Lamongan nantinya akan ada penambahan areal hingga mencapai 1.200 ha.
Lebih lanjutnya mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 81 yang terbit pada Rabu, 25 Juni 2008.