Salak Nglumut memang banyak di Magelang, tapi yang tanpa bahan kimia hanya diproduksi di Ngreno.
Adalah Supangat, petani yang merintis pengembangan salak Nglumut di Dusun Ngreno yang termasuk kawasan Desa Sonorejo, Kec. Candi Mulyo, Kab. Magelang, Jateng. Salak Nglumut, seperti namanya, berasal dari Desa Nglumut, Kec. Srumbung, juga di Magelang. Sampai saat ini, desa tersebut masih menjadi sentra salak Nglumut.
Keunggulan rasanya yang manis menjadikan salak itu menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Dusun Ngreno. Berawal dari Supangat yang 1996 diam-diam menanam berbagai jenis salak tanpa sepengetahuan majikannya yang pengusaha salak. Berdasarkan pengamatan di kebunnya, hanya salak Nglumut yang bisa berproduksi bagus. Karena itu ia kemudian memfokuskan diri memproduksi salak Nglumut. Seiring berjalannya waktu, ia berhasil menarik banyak tetangga dan kerabatnya membudidayakan salak Nglumut sehingga warga Ngreno memilihnya menjadi Ketua Kelompok Tani Ngudirejo.
Kini lebih dari 70% warga Ngreno adalah petani salak dengan luas kebun seluruhnya sekitar 100 hektar. Atas jasa Supangat pula mayoritas warga bisa menikmati pendapatan yang lebih dibandingkan sebelum memiliki kebun salak. “Dulu sebelum ada salak, rumah-rumah sini masih pakai gedhek dan hanya satu- dua yang punya sepeda motor. Tapi sekarang rumah-rumah sudah bertembok dan sepeda motor sudah banyak,” ucap Subadri, Bendahara Kelompok Tani Ngudirejo kepada AGRINA.
Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 4 Edisi No. 81 yang terbit pada Rabu, 25 Juni 2008.