Foto: KKP
KKP menggencarkan pembangunan tambak udang modern dan ramah lingkungan untuk mengingkatkan produksi secara nasional
LABUAN BAJO (AGRINA-ONLINE.COM)- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadwalkan pembangunan tambak udang modern di sejumlah wilayah Indonesia di tahun 2024. KKP pun siap bersinergi dengan kementerian/lembaga lainnya untuk menyukseskan pembangunan yang bertujuan meningkatkan produksi udang nasional tersebut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerangkan pembangunan terbesar akan dilakukan di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur di lahan seluas 1.800 hektare. Sinergi yang potensial untuk mendukung pembangunan tambak di Waingapu di antaranya pembangunan infrastruktur pelabuhan, perumahan, air bersih, hingga sistem penerangan.
"Untuk itu saya kira, saya minta dukungan dari kementerian/lembaga lainnya karena akan ada pertumbuhan ekonomi baru di situ. Ribuan tenaga kerja akan hadir di situ, tentu akan butuh perumahan juga, pelabuhan, air bersih, listrik dan sebagainya," ungkap Menteri Trenggono dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
KKP diakuinya memang mengedepankan sinergi dan kolaborasi dalam membangun modeling budidaya udang berbasis kawasan di Waingapu mengingat skala pembangunan yang cukup besar. Sebelumnya, KKP menyepakati kerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok, Guangdong Evergreen Group dalam hal transfer teknologi, keterampilan dan pengetahuan berbasis budidaya udang terintegrasi; pengembangan kaulitas sumber daya manusia; hingga promosi dan investasi pengembangan budidaya udang terintegrasi.
Selain di Waingapu, pembangunan tambak udang modern juga akan dilakukan di 11 lokasi lain yakni Aceh, Lampung, Jembrana, dan Sulawesi Selatan. Proses konstruksi direncanakan berjalan pada triwulan I tahun 2024.
"Di samping itu, untuk mendukung revitalisasi tambak udang akan dilakukan kegiatan pembangunan multiplication center dalam rangka penyediaan benih udang di BPAP Takalar dan Aceh," beber Menteri Trenggono.
Lebih jauh Menteri Trenggono memaparkan, KKP menggencarkan pembangunan tambak udang modern dan ramah lingkungan untuk mengingkatkan produksi secara nasional. Langkah tersebut sebagai upaya mencapai target produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.
Besarnya potensi penyerapan komoditas udang di pasar lokal maupun global juga menjadi pertimbangan KKP mengingkatkan produksi. Berdasarkan data, udang menempati posisi teratas komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD2,16 miliar pada tahun 2022.
"Produksi udang pada tahun 2023 sementara ini mencapai 1,097 juta ton," pungkasnya.
Sebagai informasi, di tahun 2023 KKP telah membangun modeling budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen seluas 60 ha. KKP juga melakukan revitalisasi kluster tambak udang di delapan lokasi yaitu Aceh Timur, Lampung Timur, Sumbawa, Mamuju, Muna dan Morowali Utara. Pekerjaan revitalisasi tambak tersebut telah selesai 100 persen pada bulan November 2023.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerangkan pembangunan terbesar akan dilakukan di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur di lahan seluas 1.800 hektare. Sinergi yang potensial untuk mendukung pembangunan tambak di Waingapu di antaranya pembangunan infrastruktur pelabuhan, perumahan, air bersih, hingga sistem penerangan.
"Untuk itu saya kira, saya minta dukungan dari kementerian/lembaga lainnya karena akan ada pertumbuhan ekonomi baru di situ. Ribuan tenaga kerja akan hadir di situ, tentu akan butuh perumahan juga, pelabuhan, air bersih, listrik dan sebagainya," ungkap Menteri Trenggono dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
KKP diakuinya memang mengedepankan sinergi dan kolaborasi dalam membangun modeling budidaya udang berbasis kawasan di Waingapu mengingat skala pembangunan yang cukup besar. Sebelumnya, KKP menyepakati kerjasama dengan perusahaan asal Tiongkok, Guangdong Evergreen Group dalam hal transfer teknologi, keterampilan dan pengetahuan berbasis budidaya udang terintegrasi; pengembangan kaulitas sumber daya manusia; hingga promosi dan investasi pengembangan budidaya udang terintegrasi.
Selain di Waingapu, pembangunan tambak udang modern juga akan dilakukan di 11 lokasi lain yakni Aceh, Lampung, Jembrana, dan Sulawesi Selatan. Proses konstruksi direncanakan berjalan pada triwulan I tahun 2024.
"Di samping itu, untuk mendukung revitalisasi tambak udang akan dilakukan kegiatan pembangunan multiplication center dalam rangka penyediaan benih udang di BPAP Takalar dan Aceh," beber Menteri Trenggono.
Lebih jauh Menteri Trenggono memaparkan, KKP menggencarkan pembangunan tambak udang modern dan ramah lingkungan untuk mengingkatkan produksi secara nasional. Langkah tersebut sebagai upaya mencapai target produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.
Besarnya potensi penyerapan komoditas udang di pasar lokal maupun global juga menjadi pertimbangan KKP mengingkatkan produksi. Berdasarkan data, udang menempati posisi teratas komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD2,16 miliar pada tahun 2022.
"Produksi udang pada tahun 2023 sementara ini mencapai 1,097 juta ton," pungkasnya.
Sebagai informasi, di tahun 2023 KKP telah membangun modeling budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen seluas 60 ha. KKP juga melakukan revitalisasi kluster tambak udang di delapan lokasi yaitu Aceh Timur, Lampung Timur, Sumbawa, Mamuju, Muna dan Morowali Utara. Pekerjaan revitalisasi tambak tersebut telah selesai 100 persen pada bulan November 2023.
Windi Listianingsih