Foto: Kementerian Pertanian RI
Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi akan terdistribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi
Karawang (AGRINA-ONLINE.COM) - Kementerian Pertanian (Kementan) dan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) memastikan kebutuhan pupuk untuk Musim Tanam (MT) I Periode Oktober 2023-Maret 2024 aman bagi petani seluruh Indonesia.
Adapun, stok pupuk bersubsidi yang saat ini per tanggal 10 Oktober 2023 tersedia sebanyak 851.297 ton, setara 246 persen atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu 345.998 ton, dengan rincian urea sebanyak 507.399 ton, NPK 338.943 ton dan NPK kakao 4.995 ton.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan saat ini ada lima produsen pupuk di bawah supervisi Pupuk Indonesia beroperasi secara optimal. Kelima produsen ini tersebar di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur,” jelasnya.
"Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi akan terdiristribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi. Dalam pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan 4 komplek pelabuhan khusus. Seluruh jaringan distribusi tersebut terpantau secara digital dan realtime," kata Rahmad dalam kunjungan bersama Plt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi mengunjungi kios dan gudang pupuk di Karawang, Kamis (12/10/2023).
Ia menegaskan pupuk Indonesia juga memiliki sistem pemantauan distribusi pupuk secara digital dan realtime, baik di tingkat pabrik, pelabuhan, gudang, distributor, hingga kios. Oleh karena itu, stok pupuk disalurkan kepada petani sesuai regulasi.
"Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi terjaga, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya," tegasnya.
Sementara itu, Plt. Mentan, Arief Prasetyo Adi memastikan langsung stok pupuk bersubsidi di Provinsi Jawa Barat tergolong aman, dalam kunjungannya Arief mengungkapkan bahwa stok pupuk sudah bisa dipastikan aman, baik subsidi maupun komersil semua tersedia di kios seluruh Indonesia. Dengan ketersediaan pupuk, Kementan menargetkan produksi beras 35 juta ton di 2024.
“Saya menugaskan Dirjen PSP untuk dapat mengejar produksi beras hingga 35 juta ton, dan Dirjen Tanaman Pangan untuk membereskan Hama di pertanian," terang Arief.
Galuh Ilmia Cahyaningtyas