Foto: Sabrina Yuniawati
Lebih baik bermitra
Menurut Co-Founder & CFO Eden Farm Ramavito Muntaino, pertanian Indonesia jauh tertinggal dari negara tetangga, seperti Thailand dan Vietnam, yang telah menerapkan teknologi canggih.
“Namun saya yakin dua hingga tiga tahun ke depan banyak pemain baru, terobosan baru mulai dari penggunaan IoT (Internet of Things) hulu, pendanaan petani, bantuan distribusi bahan pangan. Bisnis ini akan pesat sekali pertumbuhannya dalam lima tahun ke depan, dibantu berbagai pihak yang terlibat dalam pertanian.Eden Farm turut andil di sana,” katanya saat acara Bukber dengan Wartawan, Jakarta (11/4).
Pengamatan Ramavito, banyak anak muda masih ragu terjun ke pertanian karena pendapatan dari bisnis pertanian “gelap” atau tidak ada jaminan. Saat ia membangun start-up (perusahaan rintisan) Eden Farm 2017 bersama dua temannya, bertani masih merupakan pekerjaan sampingan. Petani biasanya ke kota menjadi kuli dan baru pulang kampung saat panen.
“Sejak inovasi pertanian dan start-up masuk, penghasilan petani bisa dua kali lipat dari sebelumnya. Sangat cukup untuk kebutuhan hidup keluarga dibandingkan sebelumnya. Petani bisa bermitra dengan start-up pertanian, tidak perlu takut bekerja sama dari pada nekat bisnis sendirian, bermitra lebih baik,” tegas pria alumnus S2 Prasetya Mulya jurusan Manajemen Pemasaran dan Keuangan.
Sabrina Yuniawati