Foto: Humas Kementan
SYL Dorong Generasi Muda Kembangkan Inovasi
Lampung (AGRINA-ONLINE.COM) Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dorong generasi milenial di Provinsi Lampung segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai akses permodalan yang berbunga rendah.
"Besok itu tidak hanya training tentang bagaimana penguasaan teknologi saja, tetapi harus mulai dengan keuangan. Karena itu sesudah pelatihan harus diberi kesempatan untuk menggunakan KUR. KUR itu adalah program Bapak Presiden untuk memperkuat usaha tani," ujar SYL saat membuka training of trainer low cost precision farming, Sabtu, (11/2).
Menurut SYL, akses permodalan KUR memiliki bungasangat rendah karena hanya ditarik administrasi sebesar 3 persen. Negara memberikan layanan tersebut untuk semua kalangan terutama kalangan anak muda yang ingin mengembangkan usaha.
"Dari pengalaman saya selama 3 tahun, KUR itu telah menjadi kekuatan Kementan. Dari tahun ke tahun yang macet itu hanya 0,3 persen saja. Sekarang punya KUR sudah di atas 100 triliun," katanya.
Setelah menggunakan KUR lanjut SYL, para peserta pelatihan harus diberi fokus dan target. Pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya seperti teknologi mekanisasi dan bibit unggul.
"Di dalam pelatihan itu harus fokus dan di sana harus ada target. Pengolahan tanah itu harus ada persiapan bibit ada persemaian ada penanaman. Jadi anak anak itu tidak berhenti sampai pelatihan tapi harus sampai berhasil," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, pelatihan ini melibatkan 105 peserta terdiri dari berbagai lapisan. Namun, ditotal dengan pelatihan di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 21.533 peserta dengan metode offline di masing-masing UPT.
"Tujuan dari traning ini adalah menguatkan implementasi program utama Kementerian Pertanian yaitu digitalisasi pertanian khususnya presisi farming dan mampu mendongkrak perbaikan kualitas produk pertanian kita serta menjamin kontinuitas pertanian melalui inovasi teknologi yang relatif murah dan sederhana," katanya.
Sabrina Yuniawati