Foto: Humas NFA
Peletakan Batu Pertama Pembangungan Pelabuhan Teluk Santong
SUMBAWA, NTB (AGRINA-ONLINE.COM) - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangungan Pelabuhan Teluk Santong, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurutnya, sarana pelabuhan yang tersedia di wilayah sentra produksi pangan memiliki peran strategis dalam menjaga keterhubungan rantai pasok pangan antar wilayah.
Tersedianya sarana pelabuhan di sentra produksi pangan untuk meningkatkan konektivitas dan pendistribusian pangan antar daerah. Keberadaan pelabuhan dapat mendukung penguatan stabilitas stok dan harga pangan serta meningkatkan potensi dan daya saing komoditas pangan lokal. "Infrastruktur pelabuhan untuk pangan dapat berkontribusi mengurangi disparitas serta menjaga stabilisasi stok dan harga pangan secara merata. Selain itu, ketersediaan infrastruktur dapat mendukung peningkatan potensi pangan lokal. Kondisi itu diharapkan berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan petani dan ekonomi daerah," katanya (11/1).
Arief menambahkan, bersama Gubernur NTB, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan, Bupati Sumbawa, dan Perwakilan Swasta, telah memulai inisiasi pembangunan infrastruktur pelabuhan di Teluk Santong, Sumbawa, NTB. Peletakan batu pertama Pelabuhan Teluk Santong Sumbawa, pelabuhan akan menjadi pusat pendistribusian jagung yang diproduksi para petani di Sumbawa dan Dompu. NTB merupakan sentra produksi jagung nasional.
Pelabuhan tersebut akan dilengkapi infrastruktur dermaga serta silo dengan kapasitas sekitar 30 ribu ton untuk persiapan panen tahun berikutnya. "Pelabuhan tersebut akan ada penyimpanan jagung, persiapan dermaga, untuk memobilisasi stok jagung dari Sumbawa dan Dompu, ini sangat penting karena Teluk Santong adanya di tengah sentra produksi jagung NTB," ungkapnya.
Arief meyakini, ketersediaan infrastruktur pelabuhan akan memperkuat ketersediaan dan stabilitas harga pangan di daerah khususnya daerah terluar dan wilayah perbatasan. Pelabuhan di sentra produksi pangan tersebut kedepannya bisa dikoneksikan dengan program Tol Laut bersama Kementerian Perhubungan, sehingga kapal-kapal yang mengangkut pangan dari Jawa bisa kembali dengan mengangkut komoditas pangan lokal, seperti jagung dari NTB.
"Kelebihan produksi yang ada dapat dioptimalkan untuk memasok kebutuhan jagung di daerah lain dengan harga yang wajar, seperti di Jawa Timur yang membutuhkan pasokan jagung tinggi untuk pakan peternak unggas. Selain itu juga bisa untuk memenuhi permintaan eksport. Ini adalah salah satu mencegah harga jagung jatuh saat musim panen karena tidak terserap," ujarnya.
Arief mengatakan, di tahun 2023 ini NFA akan semakin konsen memfasilitasi pemerintah daerah, BUMN, dan swasta membangun kolaborasi untuk menyediakan sarana dan infrastruktur pendukung yang dapat memperkuat sektor pangan nasional. "Tahun lalu kita telah melakukan pendistribusian sarana rantai dingin dan pengering pangan untuk memperpanjang umur simpan, tahun ini program tersebut akan kita lanjutkan ditambah inisiasi pembangunan infrastruktur pendukung pangan," jelasnya.
Penguatan sarana dan infrastruktur pangan tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta agar Kementerian dan Lembaga serta pemerintah daerah berkolaborasi menjaga dan meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri. "Sarana dan infrastruktur yang baik akan sangat mendukung kelancaran proses produksi. Pertama sedang kita mulai dari jagung, diharapkan memberikan dapak ikutan yang luas, seperti semakin stabilnya harga pakan unggas dan terpenuhinya Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sesuai amanat Perpres No. 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah," tambahnya.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, siap mendukung penuh pembangunan pelabuhan di Teluk Santong Sumbawa. Kolaborasi ini banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya bisa dilakukan. Seperti rencana hadirnya pelabuhan untuk meningkatkan kelancaran aktivitas produk-produk pertanian daerah. "Terima kasih kasih kepada NFA, Kemenhub dan privat sektor atas terlaksananya peletakan baru pertama ini. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengawal semaksimal mungkin agar proyek ini berjalan sesuai rencana," ujarnya.
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana mengatakan, pihaknya atas nama Kemenhub mendukung akselerasi terukur optimalisasi potensi nasional, khususnya NTB dengan komoditas jagungnya. "Dimana jagung di NTB sangat berlebih sehingga diperlukan kerja sama dengan segala pihak. Kami dari sisi pengelola perhubungan memfasilitasi kelancaran distribusi antar pulau melalui pelabuhan dan safana transportasi laut lainnya," katanya.
Sabrina Yuniawati