Foto:
Pembukaan Munas SCI ke-5, Pemerintah menargetkan produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.
Surabaya(AGRINA-ONLINE.COM). Udang menjadi komoditas perikanan yang sangat diminati oleh pasar dunia. Saat ini, permintaan pasar global akan udang berada di nomor dua setelah salmon. Dalam hal ini, Indonesia selama kurun waktu 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia dengan rerata 6,9%.
Pemerintah telah menargetkan produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024. Untuk meningkatkan produksi dan volume ekspor, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan mengajak pembudidaya hingga pelaku usaha udang di Indonesia untuk bahu membahu bersama pemerintah menerapkan konsep hulu - hilir pada kegiatan budidaya udang di Indonesia.
“Strategi pengembangan budidaya udang harus menggunakan konsep pengembangan budidaya udang yang memenuhi konsep pendekatan hulu-hilir yang baik dalam satu kawasan industri atau kawasan ekonomi,” ungkap Menteri Trenggono dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Shrimp Club Indonesia (SCI) ke-5 di Surabaya, Selasa (23/8).Munas SCI berlangsung selama 23-25 Agustus 2022, di Grand City Surabaya.
Menteri Sakti menjelaskan, konsep pendekatan hulu-hilir meliputi hatchery, pabrik pakan, on-farm budidaya udang, pengolahan hasil budidaya, proses pengemasan, pabrik es, hingga pabrik kemasan berada dalam satu kawasan. Dengan begitu, kegiatan ekonomi yang dihasilkan lebih besar dan memberikan peluang usaha yang lebih beragam lagi kepada masyarakat.
“Negara harus hadir di tengah usaha masyarakat dalam memajukan sektor budidaya. Kerja sama dengan pemerintah daerah harus dilakukan, mulai dari penentuan lokasi shrimp estate, pakan, hatchery dan obat-obatan, sebab udang kalau dibudidayakan dengan baik maka hasilnya akan luar biasa,” imbuhnya.
Nilai Ekspor Udang Capai USD2,2 Miliar
Selain itu, budidaya udang dapat berkontribusi lebih besar lagi pada pertumbuhan ekonomi nasional maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya. Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor udang Indonesia mencapai USD2,2 miliar, tertinggi di antara komoditas perikanan lainnya.
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan produksi udang nasional, KKP juga memiliki tiga strategi yang diawali dengan melakukan evaluasi tambak udang existing, merevitalisasi tambak udang tradisional menjadi semi intensif atau intensif dengan produktivitas semula 0,6 ton per Ha per tahun menjadi 2 ton Ha, serta membangun tambak udang modeling skala industri di beberapa titik Indonesia sesuai konsep pendekatan hulu dan hilir.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tebe Haeru yang turut hadir dalam acara itu, menambahkan pentingnya menjaga keberlanjutan dalam menjalankan kegiatan budidaya udang di Indonesia.
“Udang ini merupakan sumber daya alam yang dapat dinikmati oleh kita saat ini dan generasi yang akan datang, untuk itu tetap perhatikan keberlanjutannya,” tambah Tebe.
Try Surya A