Foto: Dok. BPDPKS/Anwar
Ketua dan Anggota Indonesian Chef Association Bogor Raya dengan Produk Rendang Seasoning Mix Berbahan Krimer Minyak Sawit
Bogor (AGRINA-ONLINE.COM). Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) meluncurkan inovasi Rendang Seasoning Mix Berbahan Krimer Sawit (4/12).
Dekan Fateta IPB University, Prof Slamet Budijanto menjelaskan, minyak sawit berkontribusi secara signifikan pada devisa negara. Minyak sawit dan minyak inti sawit dapat dikembangkan dalam bentuk inovasi. Sayangnya Indonesia masih mengimpor salah satu produk turunan sawit yaitu gliserin monostearat.
Penggunaan krimer sawit pada produk rendang, menurut Slamet, merupakan salah satu pengembangan produk turunan minyak sawit bernilai tambah tinggi. “Produk hilir bernilai tambah ini perlu dikembangkan dan mendapat dukungan,” ujarnya.
Krimer minyak sawit mengandung asam lemak trans yang sangat rendah. Bahkan jika tidak dilakukan partial hidrogenasi, akan didapatkan krimer nabati yang tidak mengandung asam lemak trans. Berbeda dengan krimer yang dihasilkan dari luar negeri berbasis bahan baku minyak canola, minyak jagung dan kedelai, yang memiliki asam lemak trans sangat tinggi. Karena itu, tidak perlu ada kekhawatiran dalam mengkonsumsi minyak sawit.
Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) IPB University, Prof Suprihatin menambahkan, terdapat berbagai inovasi di sektor minyak sawit yang dihasilkan oleh Departemen TIN. Salah satunya adalah inovasi pangan ini yang merupakan pengembangan produk rendang.
“Manfaat Non Dairy Creamer minyak sawit adalah meningkatkan nilai tambah minyak sawit, mempunyai masa simpan relatif lama dan dapat bersaing dengan produk lain. Harganya lebih murah daripada santan,” terang Anggota Majelis Standar Keinsinyuran, Persatuan Insinyur Indonesia tersebut.
Sementara Direktur Kemitraan BPDPKS, Edi Wibowo menimpali, kerjasama BPDPKS dengan Fateta IPB University bertujuan untuk memperkuat kemitraan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK). Menurutnya, sub sektor perkebunan meliputi kelapa sawit mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Industri sawit berperan besar dalam mendukung Sustainable Development Goals, dari sisi persediaan lapangan kerja dan energi terbarukan,” ujar Alumni Fateta IPB University tersebut.
Guru Besar Departemen Teknologi Industri Pertanian Prof Erliza Hambali menyampaikan bahwa produksi minyak sawit Indonesia berlimpah. Minyak sawit dapat dikembangkan menjadi beberapa produk pangan, seperti Non Dairy Creamer (NDC).
“NDC dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) merupakan krimer tiruan yang dibuat dari minyak nabati. NDC dapat dimanfaatkan sebagai substitusi tepung santan dalam pengembangan produk Rendang Seasoning Mix. Penggunaan Rendang Seasoning Mix dapat mempercepat proses pemasakan rendang menjadi satu jam sehingga lebih praktis,” tandas Kepala Divisi Teknologi Proses TIN IPB University.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Jonialdy yang turut hadir mengatakan, rendang tidak hanya diminati oleh masyarakat Minang, tetapi juga pada seluruh masyarakat Indonesia. Audy berharap Fateta IPB University bisa terus mengembangkan inovasi dan memperkuat kerjasama dengan Provinsi Sumatera Barat.
Try Surya A