Foto: Istimewa
Kualitas bandeng Jepara memiliki daya tarik tersendiri
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Kementerian Kelautan dan Perikanan (BBPBAP – KKP) Jepara akan memulai menggarap model pengembangan usaha budidaya bandeng berbasis klaster secara terpadu.
Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo mengungkapkan, khusus untuk Kabupaten Jepara, pihaknya telah mendorong untuk menjadikan Jepara sebagai salah satu lokus program prioritas nasional. "Tahun ini kita akan mulai fokuskan dengan penerapan model klaster di Kecamatan Donorojo. Saat ini sudah mulai on progres terutama terkait dengan perencanaan baik teknis maupun kajian model bisinisnya," jelas Sugeng.
BBPBAP Jepara tengah menginisiasi pengembangan produk lokal berbasis bandeng. Melalui pengembangan klaster budidaya bandeng, pihak Balai juga tengah merancang sebuah model bisnis yang terpadu untuk mengoptimalkan nilai tambah pada masing masing segmen bisnis dari hulu ke hilir.
Untuk di hilir, ujar Sugeng, pihaknya akan menginisiasi sebuah brand image yang diberi nama "Bandeng Kartini" sebagai produk lokal khas Jepara. Karakteristik kualitas bandeng Jepara khususnya di desa Clering yang lebih baik disinyalir akan memiliki daya tarik tersendiri. Munurutnya, pengembangan produk unggulan lokal ini akan menumbuhkan usaha penghela yakni UMKM pengolahan produk bandeng khas Jepara ini.
"Ke depan nanti kita bisa elaborasi untuk bagaimana strategi pengembangan produknya mulai dari diversifikasi olahan sebagai produk yang siap saji (ready to eat) hingga pemasaran produk baik secara konvensional maupun secara online," imbuhnya.
Sugeng menargetkan dari awal pengembangan klaster 5 ha dapat dihasilkan produksi minimal 10 ton dengan nilai ekonomi mencapai minimal Rp180 juta per siklus. Dalam 1 tahun bisa dua kali siklus. Kedepannya, akan dirancang diversifikasi produk sehingga ada added value minimal 50%. Disamping itu, nantinya ada mata rantai bisnis yang terlibat dan ini akan memperluas kesempatan berusaha bagi masyarakat.
Sementara itu, BBPBAP Jepara juga tengah menggagas kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk memanfaatkan dana CSR nya bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan usaha budidaya bandeng terpadu di Jepara.
Tahun 2021, BBPBAP Jepara telah menetapkan program prioritas di berbagai daerah diantaranya klaster bandeng di Jepara, klaster udang di Kutai Kertanegara dan Tangerang, klaster nila salin di Pati, pengembangan segmentasi budidaya kepiting dan lainnya.
Sementara Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menegaskan akan fokus pada upaya upaya pengembangan yang secara langsung berdampak pada pergerakan ekonomi lokal dan masyarakat dan penciptaan devisa ekspor.
"PR kita bagaimana sub sektor perikanan budidaya ini bisa memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kita akan fokus pada peningkatan devisa dari ekspor dan perbaikan struktur ekonomi masyarakat terutama terus mendorong agar kualitas Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) semakin baik, utamanya ditengah pandemi Covid-19 ini," tegas Tebe, sapaannya.
Try Surya A