Rabu, 2 Juni 2021

HORTIKULTURA : Cara Mudah Mengolah Bawang

HORTIKULTURA : Cara Mudah Mengolah Bawang

Foto: Dok. Ermi Sukasih
Bawang iris kering bisa tahan sampai satu tahun

Gurihnya bisnis olahan bawang merah sudah terbukti. Lantas, sulitkah mengolah bawang?


Pengolahan menjadi kata kunci untuk memperoleh manfaat lebih dari bawang merah, baik secara teknis maupun ekonomis.
 
Konsumen menikmati penggunaan bawang merah olahan yang lebih praktis dalam membumbui masakannya.
 
Sementara produsen bisa menikmati nilai tambah yang “gurih” dalam bisnisnya seperti diungkap AGRINA edisi 323, Mei 2021.

Menurut Ermi Sukasih, peneliti di Balai Besar Litbang Pascapanen (BB Pascapanen), Kementan, bawang termasuk produk hortikultura strategis, tetapi harganya cukup berfluktuasi dari sekitar Rp10 ribu hingga Rp80 ribu/kg di kalangan konsumen.
 
“Sayangnya, bawang merah nggak bisa disimpan terlalu lama, paling lama tiga bulan. Kalau disimpan terlalu lama, apalagi didinginkan, akan tumbuh tunas. Kalau disimpan di suhu ruang, susut bobotnya, misal dari 100 kg, bulan depan pasti susut minimal 10%. Umbi jadi kopong lama-lama tinggal kulit,” ujarnya ketika ngobrol dengan AGRINA (23/4).

Karena itu, lanjut dia, pengolahan berperan penting. “Untuk mengantisipasi peningkatan produksi yang signifikan dengan adanya program dari Kementan. Pada 2017-2018 kita impor, sekarang kita bisa surplus dan ekspor dalam bentuk segar.
 
Ketika panen raya, harga anjlok sehingga kita harus bisa menyelamatkan hasil daripada busuk dengan mengolahnya. Pengolahan juga akan meningkatkan nilai tambah, dari bentuk segar ke olahan itu pasti lebih menarik dan harga jualnya berbeda.
 
Selain itu juga mereduksi ukuran. Kirim bawang segar ongkosnya mahal. Kenapa nggak kita kirim dalam bentuk pasta? Pasti lebih ringkas,” urai alumnus S2 Ilmu Pangan, IPB University, 2005, ini.


Sembilan Macam

Berdasarkan bioindustrinya, umbi bawang merah bisa diolah menjadi sembilan macam produk, yaitu irisan basah, irisan kering, acar, tepung bawang, pasta, ekstrak, bumbu instan, oleorisin,  dan bawang goreng.
 
Sampai saat ini, Ermi yang meneliti pascapanen bawang pada 2016 sudah menghasilkan empat produk. Tiga produk telah mengantongi paten, yaitu irisan bawang kering dan bawang goreng (paten S.00201701886); pasta bawang merah (paten S. 00201702288); minyak bawang (paten S.00201709006).
 
Sementara produk bawang utuh dan iris in brine dalam proses pendaftaran.

Tentang bahan baku, Ermi menyebut tidak harus umbi yang bagus. Biasanya petani atau pedagang memilah, kelas kualitas satu dan dua untuk pasar ekspor dan konsumen menengah atas.
 
Kelas-kelas di bawahnya dengan ukuran kecil-kecil dan bentuk tidak beraturan (off grade) yang selama ini digundukkan saja oleh petani bisa diolah menjadi pasta dan irisan. Sedangkan olahan umbi utuh memang memerlukan umbi yang besar.



Untuk naskah selengkapnya silakan baca Majalah AGRINA Edisi 324 terbit Juni 2021 atau dapatkan majalah AGRINA versi digital dalam format pdf di Magzter, Gramedia, dan Myedisi.

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain