Foto: Istimewa
UPPIM memproduksi 258 ton pakan ikan mandiri senilai Rp1,8 miliar
Pangandaran (AGRINA-ONLINE). Pemenuhan kebutuhan pakan ikan menjadi salah satu fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka mendukung pencapaian target produksi perikanan budidaya nasional. Melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari), KKP mendorong penggunaan dan produksi pakan ikan mandiri di level pembudidaya untuk meningkatkan margin keuntungan.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan, sebagai salah satu komponen terpenting dalam kegiatan usaha budidaya ikan, produksi pakan ikan selalu menjadi salah satu program prioritas KKP untuk mendukung peningkatan produksi serta keberlanjutan usaha budidaya di masyarakat.
“Melalui inisiasi program Gerpari sejak 2015. Bantuan pakan ikan mandiri yang diproduksi oleh 10 Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya secara rutin disalurkan kepada pembudidaya yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelas Slamet.
UPPIM Pangandaran menjadi unit produksi yang strategis dalam mendistribusikan bantuan pemerintah berupa pakan ikan mandiri. Unit yang dikelola oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung ini memiliki kapasitas optimum untuk dapat memproduksi hingga 1 ton pakan ikan per jam. UPPIM ini memproduksi pakan untuk komoditas budidaya air laut seperti ikan kakap putih, bawal bintang dan kobia. Serta, pakan untuk komoditas budidaya air tawar seperti ikan nila dan lele.
Sebagai informasi, sepanjang 2020 UPPIM Pangandaran berhasil memproduksi sebanyak 258 ton pakan ikan mandiri. Terdiri dari pakan ikan apung maupun tenggelam senilai Rp1,8 miliar yang disalurkan kepada 143 Pokdakan yang tersebar di 23 Kabupaten di wilayah kerja.
Lebih lanjut, Slamet menambahkan, selain bantuan berupa pakan ikan, program Gerpari pada 2021 pihaknya juga menganggarkan untuk penyaluran bantuan berupa mesin pembuat pakan dan bahan baku pakan mandiri, bantuan paket percontohan pakan ikan alami seperti cacing sutera dan Moina sp. serta percontohan budidaya maggot di masyarakat.
“Berbagai program bantuan ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif usaha di masyarakat hingga menyerap tenaga kerja produktif agar perekonomian dapat terus tumbuh,” ujar Slamet.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyatakan, keberadaan UPPIM Pangandaran memberikan dampak positif bagi pelaku usaha budidaya di Kabupaten Pangandaran karena dapat menekan biaya produksi sehingga pendapatan pembudidaya menjadi semakin baik.
“Kami juga telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Politeknik Kelautan dan Perikanan milik KKP untuk membangun kampung perikanan yang tentunya akan membutuhkan pasokan pakan untuk keberlanjutan usahanya,” tutup Jeje.
Try Surya A