Kamis, 15 April 2021

Astra Agro Raup Laba Bersih Rp833,1 M di 2020

Astra Agro Raup Laba Bersih Rp833,1 M di 2020

Foto: Dok.AALI
Raup Laba bersih Rp833,1 M pada 2020, AALI siapkan capex Rp1,2 T pada 2021

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 833,1 miliar pada 2020. Kenaikan tersebut ditopang dari pendapatan Perseroan yang meningkat dari Rp17,45 triliun pada 2019 menjadi Rp18,8 triliun pada 2020 atau naik 7,8%. 
 
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa mengatakan, salah satu faktor yang mendukung kenaikan perseroan berasal dari harga CPO (crude palm oil) yang membaik pada semester kedua 2020. Selain itu, imbuh Santosa, Astra Agro turut melakukan berbagai efisiensi biaya operasional. Sehingga laba Perseroan mengalami kenaikan yang signifikan.
 
“Dibandingkan periode sebelumnya, harga jual rata-rata CPO Perseroan pada 2020 mengalami kenaikan. Pada 2019 harga jual rata-rata CPO Perseroan Rp6.689/kg, pada 2020 naik menjadi Rp8.545/kg,” ungkapnya saat Public Expose seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) secara virtual, Rabu (14/4). 
 
Dari sisi penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya mengalami penurunan sebesar 13,6%. Dari yang semula 2,3 juta ton pada 2019, menjadi 2 juta ton pada 2020. Dari sisi produksi, tandan buah segar (TBS) turun 7,7%, sebanyak 5 juta ton pada 2019 menjadi 4,6 juta ton pada 2020.
 
Penurunan juga terjadi pada produksi CPO. Semula 1,6 juta ton pada 2019, menjadi 1,4 juta ton di 2020 atau turun 13,6%. Pun begitu dengan produksi olein yang mengalami penurunan sebanyak 6,9%, diikuti penurunan kernel 12,6%.
 
Untuk capex (capital expenditure) pada 2021, Santosa mengungkapkan, AALI akan menyiapkan dana segar Rp1,2 triliun. Nantinya, dana tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pembiayaan peremajaan (replanting) yang mencapai 2,5% per tahun. Di samping itu, juga untuk perawatan pohon kelapa sawit yang belum berbuah dan biaya infrastruktur.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan capex pada 2020, sebesar Rp1 triliun.
 
Optimalisasi Digital
Astra Agro Lestari tercatat telah mengembangan program digitalisasi empat tahun lalu demi menjamin efektivitas operasional. Dengan adanya pandemi covid-19, praktis pelaksanaan protokol kesehatan diterapkan secara ketat, baik di kebun maupun di head office.
 
Santosa menilai, strategi perseroan dalam mengembangkan teknologi digital beberapa tahun terakhir terbukti tepat dan telah memberikan hasil yang baik. “Pandemi yang umumnya banyak mengganggu bisnis tidak terlalu berdampak pada Perseroan,” ulasnya. 
 
Pada tahun-tahun mendatang, Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi. Sebab inovasi-inovasi baru di bidang teknologi sangat penting untuk menghadapi tantangan masa depan.
 
Pada RUPST, Astra Agro juga mengumumkan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan dan Direksi Perseroan sebagai berikut:
 
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Chiew Sin Cheok
Komisaris : Johannes Loman
Komisaris Independen : Sidharta Utama
Komisaris Independen : Aridono Sukmanto
 
Direksi
Presiden Direktur : Santosa
Direktur : Mario Casimirus Surung Gultom
Direktur : M. Hadi Sugeng Wahyudiono
Direktur : Rujito Purnomo
Direktur : Nico Tahir
Direktur : Said Fakhrullazi
Direktur : Eko Prasetyo
 
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain