Foto: DOK. AGRINA
Langkah yang diambil pemerintah merupakan antisipasi timbulnya risiko
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Keputusan Pemerintah dalam mengimpor beras sebesar 1 juta ton merupakan alokasi yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan sebagai pengamanan stok cadangan pangan pemerintah.
Musdalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Menko Perekonomian mengatakan, impor beras tidak masuk ke pasar. Namun baru akan keluar ketika ada penugasan pemerintah kepada perum BULOG untuk melakukan operasi pasar.
Keputusan pemerintah mengimpor beras 1 juta ton bukan dilakukan pada saat panen raya mulai April 2021 mendatang. Panen gabah petani selama tiga hingga empat bulan mendatang akan berkontribusi 70% dari total produksi selama satu tahun.
Sebagai informasi, stok beras Perum BULOG berkisar 800.000 ton lebih. Musdalifah menegaskan pemerintah berkepentingan menjaga stok beras, apalagi di saat pandemi Covid 19 yang belum dapat diketahui kapan wabah ini akan hilang.
Indonesia sebagai negara produsen beras hanya ditopang oleh tujuh provinsi sebagai produsen. Kebanyakan hanya merupakan konsumen beras. Oleh sebab itu, pemerintah bertanggungjawab dalam mengamankan dan menjamin ketersediaan pasokan beras.
"Begitu juga apabila ada terjadi bencana. Kita harus memiliki keyakinan semua elemen masyarakat harus memiliki akses yang mudah memperoleh akses pangan beras," terangnya dalam Webinar Agrina Agribusiness Outlook bertema ‘Prospek Agribisnis 2021’ baru-baru ini.
Langkah yang diambil pemerintah merupakan antisipasi timbulnya risiko gejolak harga pangan. Adapun di Indonesia, merujuk pengalaman masa lalu, ketersediaan pangan juga merembet persoalaan sosial dan politik. Musdalifah mengakui, adanya kecenderungan harga pangan strategis termasuk beras berada dalam tren kenaikan. Sementara teknis pemasukan beras impor, diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN.
Distribusi beras impor akan langsung masuk ke gudang BULOG dan menjadi stok pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat hingga akhir 2021. “Beras 1 juta ton itu kecil karena konsumsi beras seluruh masyarakat Indonesia per bulannya sudah sebesar 2,7 juta ton," tandasnya.
Try Surya A