Senin, 22 Maret 2021

KKP Harap Pelaku Budikdamberr Mampu Produksi Olahan Ikan

KKP Harap Pelaku Budikdamberr Mampu Produksi Olahan Ikan

Foto: Istimewa/KKP
Konsumsi ikan nasional 2019 sebesar 54,49 kg/kapita/tahun, sedangkan di Jawa Barat angka konsumsi ikan baru 29,64 kg/kapita/tahun

Jakarta (AGRINA-ONLINE). Ikan menjadi salah satu protein utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Namun, keterbatasan lahan perkotaan menjadi tantangan dalam mengembangkan usaha perikanan. Dalam menyiasati hal itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Komisi IV DPR RI menggelar Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan di Kota Bogor, 19-20 Maret 2020 lalu.
 
“Di kota, tidak banyak orang memiliki lahan yang luas. Namun, kita bisa menyiasatinya dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk berbudidaya bioflok atau Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber),” ujar Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja baru-baru ini.
 
Nantinya, hasil panen budidaya tersebut harus diolah menjadi produk olahan yang menarik agar memperoleh nilai tambah. Ia berharap, hal ini mendorong pengembangan industri pengolahan ikan di kota. Sejalan dengan terobosan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yang hendak mengembangkan kampung-kampung tematik perikanan di berbagai wilayah Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi nasional, sekaligus movement berbasis kearifan lokal.
 
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati menimpali, pelatihan ini dapat dijadikan dasar bagi masyarakat untuk mengkreasikan lebih banyak lagi jenis produk olahan ikan. Bahkan tak menutup kemungkinan, inovasi olahan berbahan dasar ikan ini bisa dijadikan oleh-oleh khas Bogor yang baru.
 
“Memang kalau kita lihat, di Kota Bogor ini belum ada oleh-oleh khusus yang bercirikan ikan. Paling seringnya beli roti mulai dari roti unyil, lapis talas, maupun beragam roti lainnya. Tapi oleh-oleh khusus berciri ikan ini belum ada,” ujarnya.
 
Setelah pelatihan berakhir, para penyuluh akan terus mendampingi para peserta yang berminat membuka wirausaha olahan ikan. Pendampingan yang diberikan mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga proses pemasaran.
 
Tak hanya berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pengembangan olahan hasil perikanan juga bermanfaat untuk meningkatkan konsumsi ikan di tengah masyarakat. Sebab, konsumsi ikan di Jawa Barat masih sangat rendah dibandingkan rata-rata konsumsi ikan nasional.
 
Sebagai informasi, angka konsumsi ikan nasional 2019 sebesar 54,49 kg/kapita/tahun, sedangkan di Jawa Barat angka konsumsi ikan baru 29,64 kg/kapita/tahun. Masih sedikit. Bahkan di 2021, target konsumsi ikan nasional meningkat lagi menjadi 58,08 kg/kapita/tahun.
 
Endang Setyawati Thohari, Anggota Komisi IV DPR RI yang mencetuskan hal ini, menyebut, Bogor masih memiliki angka prevalensi stunting yang tinggi sekitar 29%. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya. Ia menyebut, Kota Bogor sebenarnya memiliki produksi ikan yang cukup tinggi. Hal ini salah satunya tergambarkan dengan banyaknya warung-warung pecel lele dan ikan nila. Namun, ikan-ikan tersebut baru disajikan secara segar, belum diolah.
 
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa pengembangan pengolahan hasil perikanan ini tentu saja harus dilakukan secara bijak agar dapat berjalan optimal. Pengembangan industri olahan harus dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah. Jika di bidang pertanian pengaturan itu dikenal sebagai agro-ecological zone, bidang perikanan juga memiliki pengaturan tata ruangnya sendiri.
 
Produksi perikanan Kota Bogor menyentuk 5.537 ton/tahun. Meskipun demikian, sebagian besarnya masih dimanfaatkan secara konvensional. Sekitar 5.300 ton di antaranya dimanfaatkan untuk kegiatan pemindangan atau cue. Sementara itu, baru 34 ton yang bisa diolah menjadi bakso, nugget, dan sebagainya. Kemudian sebanyak 3 ton lebih menjadi olahan ikan lainnya yang lebih hilir lagi seperti kerupuk dan sambal.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain