Foto: Istimewa/SMART
Kerjasama SMART dan Satelligence akan memantau sawit bebas deforestasi
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Perusahaan agroteknologi Satelligence menjalin kemitraan dengan Sinar Mas Agribusiness and Food (SMART) setelah melalui masa percobaan selama tiga bulan. Kerjasama ini dalam rangka pemantauan risiko deforestasi hampir secara real-time di seluruh area konsesi dan rantai pasok minyak kelapa sawit SMART di Indonesia. Satelligence mengumpulkan informasi dari data aset rantai pasok, pemantauan satelit, dan sumber daya manusia dalam pemantauan risiko di lapangan.
Tony Kettinger, Chief Operating Officer Sinar Mas Agribusiness and Food mengatakan, upaya perusahan dan pemasok dalam mewujudkan komitmen konservasi telah membawa hasil. Yakni dengan berkurangnya deforestasi terkait industri kelapa sawit.
“Konsumen menginginkan adanya kepastian bahwa pemasok seperti kami dapat mengidentifikasi dan bertindak cepat atas deforestasi yang terjadi di rantai pasoknya. Teknologi Satelligence membantu kami memberikan jaminan tersebut,” ulasnya.
Teknologi Satelligence dinilai mampu mengatasi berbagai kendala dalam mengelola rantai pasok berkelanjutan. Seperti pembeli dan lembaga keuangan yang membebani pemasok, meningkatnya pelaporan yang sebelumnya kurang akurat, dan kekeliruan pemberitahuan mengenai terjadinya deforestasi dalam pemantauan.
CEO Satelligence, Niels Wielaard menimpali, visi perusahaan adalah mewujudkan komoditas yang bebas deforestasi. Mayoritas pasokan minyak kelapa sawit dunia berasal dari Indonesia. Oleh sebab itu, terwujudnya lingkungan yang lebih berkelanjutan bukan hal mustahil melalui kemitraan dengan pelaku usaha seperti SMART.
“Dengan pemantauan risiko deforestasi yang lebih kredibel, hemat waktu, dan berbiaya ekonomis, kemitraan bersama ini dimaksudkan untuk menghapus kaitan antara praktik deforestasi dengan industri kelapa sawit di Indonesia,” pungkasnya.
Try Surya A