Minggu, 10 Januari 2021

Balai Perikanan Budidaya KKP Jadi Katalisator Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Balai Perikanan Budidaya KKP Jadi Katalisator Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Foto: Istimewa
Keberadaaan 15 UPT sebagai ujung tombak implementasi kebijakan KKP di daerah.

Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan subsektor perikanan budidaya sebagai leading sektor perekonomian nasional. Ini dilakukan lantaran subsektor perikanan budidaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan menjadi salah satu sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja serta mendukung ketahanan pangan.
 
“Paradigma peran UPT dari hanya sebatas pelayan masyarakat  dan sebagai agent of change serta pemberi solusi, saat ini bertambah perannya sebagai katalisator ekonomi, artinya bukan hanya sebagai pusat informasi teknologi saja tetapi mampu memberikan dampak sebagai penghela kegiatan ekonomi para pembudidaya dan berkontribusi bagi perekonomian nasional ” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono  saat berkunjung di BLUPPB Karawang (7/1).
 
Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan budidaya berkelanjutan, peran UPT dioptimalkan dengan potensi sumber daya manusia yang mumpuni di bidang perikanan budidaya, serta potensi lahan yang bisa dikelola. 
 
Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) mempunyai 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh Indonesia, keberadaaan 15 UPT sebagai ujung tombak implementasi kebijakan KKP di daerah.
 
Produktivitasnya bukan hanya sebagai pelayan masyarakat saja tetapi sebagai katalisator ekonomi sekaligus bisa mengimplementasikan pembangunan perikanan budidaya bernilai ekonomi bagi negara dan memberikan dampak kepada masyarakat luas terhadap peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja.
 
UPT harus berpikir global dan punya visi dan misi serta berwawasan ke depan, sebagai agen usaha perikanan budidaya yang nantinya dapat mengembangkan plasmanya meluaskan kegiatan perikanan budidaya yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB Indonesia.
 
Kedepannya subsektor perikanan budidaya diharapkan fokus kepada pengembangan komoditas berbasis kawasan dan terintegrasi. Akan dirumuskan dan bangun kawasan kawasan pengembangan bisnis perikanan budidaya berbasis kepada keunggulan komoditas komoditas tersebut seperti Kampung Nila, Kampung Udang, Kampung Lobster, Kampung Rumput Laut.
 
Slamet menjelaskan saat ini sedang membuat dan mematangkan program untuk mengimplementasikan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan bersama semua Eselon II lingkup Ditjen Perikanan Budidaya serta 15 Kepala UPT. Seperti BLUPPB Karawang dan BBPBAP Jepara akan ditugasi dan mempersiapkan diri sebagai balai yang fokus mengerjakan tambak udang estate, BBPBAT Sukabumi fokus mengerjakan kolam bioflok nila, BBPBL Lampung dan BPBL Batam fokus mengerjakan budidaya kakap putih, BPBL Lombok fokus mengerjakan budidaya lobster, BPBL Ambon fokus budidaya rumput laut dan balai balai lainnya sesuai dengan keunggulan dan potensi daerah masing masing.
 
Try Surya A
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain