Foto: DOK. AGRINA
Seminar Prospek Bisnis Vitamain A dan E Berbasis Minyak Kelapa Sawit secara daring, Rabu (9/12)
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), Rapolo Hutabarat menyampaikan, industri minyak kelapa sawit belum digarap seluruhnya dari segi bisnis. Ia menjabarkan sumber bahan baku pada sawit seperti POME bisa menghasilkan listrik, gas, Algae. Tandan kosong menghasilkan listrik dan Etanol. Beta carotene dan tocophecrol untuk dimanfaatkan dalam industri makanan dan farmasi. Pitch glycerol menghasilkan Bio-polymer dan aspal. Potensi beta carotene mencapai 13,5 ribu ton/ tahun, sedangkan tocophecrol 27 ribu ton/tahun.
Harga pasar internasional untuk bahan baku beta carotene yang memiliki sumber vitamin A dan tocophecrol sumber vitamin E. Harga beta carotene natural berkisar US$ 350-7500/kg, beta carotene sintetis US$250-2000/kg. Sedangkan harga tocophecrol natural US$100/kg, sintetis US$20-75/kg. “Dengan potensi yang kita miliki sebenarnya Indonesia telah mengabaikan arti belum tersentuh oleh industri secara komersial,” ungkapnya saat acara webinar yang diselenggarakan Majalah Agrina dengan tema "Prospek Bisnis Vitamain A dan E Berbasis Minyak Kelapa Sawit" di Jakarta, Rabu (9/12)., Jakarta (9/12).
Senada dengan Rapolo, Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas IPB dan peneliti CPO, Nuri Andarwulan menyampaikan lebih rinci potensi minyak sawit dari panen hingga produk jadi terdapat kandungan senyawa fitokimia. Daun sawit mengandung tocols (TC) atau tocophecrol yaitu sumber vitamin E. Tandan kosong terdapat carotenoids dan phenolic compounds. Setelah itu masuknya sterilisasi atau palm oil mill effluent terdapat carotenoids, tocols, squalene, phytosterol, dan phenolic compounds.
“Proses selanjutnya menghasilkan CPO, ini adalah sumber utama fitokimia, fitonutrian terkandung carotenoids, phospholipids, tocols, squalene, phytosterol, dan phenolic compounds. Bagian refining proses, terdapat palm fatty acid distillate dari metabiolis sekunder terdapat phytosterol, tocols dan squalene. Potensi senyawa yang dapat dibisniskan adalah beta carotene dan tocols atau tocophecrol,” ungkapnya.
Kepala PUI-PT Nutrasetikal Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB, Elfahmi Yaman mengatakan, penelitian terkait vitamin A dan E terus berkembang pasalnya minyak kelapa sawit memiliki sumber vitamin A dan E sangat tinggi dan unggul dalam pemanfaatan di bidang farmasi secara komersial. “Hampir semua kebutuhan farmasi hasil dari impor, padahal kita memiliki potensi luar biasa dari sawit. Ini merupakan tugas kita bersama untuk mengimplementasikan prospek baru dari kelapa sawit,” jelasnya.
Sabrina Y