Foto: Istimewa
JPM III tahun lalu, upaya menumbuhkan minat generasi muda dalam dunia pertanian
Jakarta (AGRINA-ONLINE.COM). Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding BUMN Pupuk Indonesia, turut mendukung upaya tumbuhnya petani dari generasi muda. Petani di Tanah Air saat ini didominasi antara usia 35-54 tahun sebanyak 52,4%.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satrio Annurogo menjelaskan, regenerasi petani merupakan program prioritas perusahaan, karena menjadi salah satu kunci sukses pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Melihat demografi petani saat ini, petani dengan usia 55 tahun atau lebih jumlahnya terbilang besar, berkisar 35,9%. Sedangkan petani muda atau berusia 34 tahun ke bawah hanya 11%.
Menyongsong Indonesia Emas, ada kebutuhan pangan di tanah air sebesar 35,3 juta ton meningkat 5,44 juta ton atau 18,2% dibandingkan 2019 sebesar 29,86 juta ton. “Jika regenerasi petani gagal, maka ketahanan pangan di Indonesia terancam,” tandasnya.
Dalam menyukseskan program regenrasi petani, Petrokimia Gresik mengusung 4 (empat) strategi andalan. Yaitu Jambore Petani Muda (JPM), bekerjasama dengan Politeknik Enjineering Pertanian Indonesia (PEPI), Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) yang menggandeng Politeknik dari berbagai daerah, serta membuka magang online sebagai inovasi pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Program JMP, pada November merupakan pelaksanaan keempat yang diselenggarakan Petrokimia Gresik. Ini upaya perusahaan untuk menumbuhkan minat generasi milenial terhadap dunia pertanian. “Jambore Petani Muda ini adalah salah satu solusi konkrit yang kami lakukan untuk mendukung masa depan pertanian Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Dwi.
Kemudian, Petrokimia Gresik menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) ini pada 2019 lalu. PEPI merupakan kampus Politeknik Enjiniring Pertanian pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mendukung upaya Pemerintah untuk melakukan transformasi pertanian tradisional menjadi modern, dan membangun SDM pertanian unggul, sekaligus menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor ini.
Ada lagi, program PMMB sejak 2019. Petrokimia Gresik bekerjasama dengan Kementerian BUMN dan didukung oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dalam upaya meningkatkan daya saing tenaga kerja di Indonesia. Peserta magang mendapatkan sejumlah materi, termasuk skill penjualan dan pemasaran.
Terakhir, magang online. Petrokimia Gresik membuka program magang atau prakerin untuk mahasiswa mulai awal Agustus lalu menggunakan metode pembelajaran digital sebagai bentuk penyesuaian di masa ABK. Dwi mengungkapkan, inovasi ini menggunakan metode pembelajaran digital dalam program magang, baik reguler maupun PMMB yang kembali dibuka secara serentak setelah sempat ditunda sejak Maret 2020 lalu.
Try Surya A