Foto: Windi Listianingsih
Pengunaan probiotik membantu mengefisinekan pakan, menjaga kualitas air budidaya, dan meningkatkan bobot lele
Probiotik mengefisienkan pakan, menjaga lingkungan budidaya, dan mengoptimalkan panen.
Pakan menghabiskan 40%–60% biaya produksi. Sementara, pakan yang tidak terserap juga menghasilkan limbah organik. Penumpukan limbah organik sisa pakan dan feses akan berdampak negatif pada budidaya lele bahkan menimbulkan kematian. Bagaimana mengatasinya?
Bioflok
Menurut Agnes Heratri, Direktur Utama CV Pradipta Paramita, penumpukan limbah organik yang tidak terurai sempurna akan diurai secara anaerob membentuk gas beracun berupa asam sulfida, nitrit, dan amoniak.
Gas tersebut berpengaruh buruk buat metabolisme lele dan menyebabkan kematian. Pendekatan biologis melalui teknologi bioflok telah diterapkan untuk menjaga kualitas air budidaya, meningkatkan efesiensi pakan, dan menambah keuntungan pembudidaya.
“Teknologi bioflok merupakan teknologi penggunaan bakteri heterotrof dan autotrof yang dapat mengonversi limbah organik secara intensif menjadi kumpulan mikroorganisme berbentuk flok, kemudian dimanfaatkan ikan sebagai sumber makanan,” katanya.
Flok mengandung beberapa organisme, seperti bakteri, plankton, alga, dan partikel tersuspensi yang mempengaruhi struktur dan nutrisi bioflok. Namun, komunitas bakteri paling dominan membentuk flok.
Pemanfaatan bakteri untuk bioflok antara lain Bacillus megaterium, L. plantarum, dan Nitrobacter winograskyi. Bakteri berperan sebagai bioremidiator, dekomposer, dan mengurangi nitrit. Paraqua Biofok mengandung bakteri tersebut sehingga cocok buat budidaya lele bioflok.
Penggunaannya bisa langsung ditebar ke kolam dengan dosis 5–10 g/m3 seminggu 1–2 kali. “Atau, agar lebih hemat bisa dengan cara dikultur,” ucapnya.
Kultur bakteri harus mengingat prinsip sterilisasi. Air, media, dan wadah yang dipakai harus bersih dan steril.
“Ambil 100 g Nutrinex Delta, media kultur bakteri ke dalam 15 l air steril atau ambil 3 kg tetes tebu, tambahkan air 15 l, direbus hingga mendidih dan tuang ke wadah tertutup, dinginkan. Setelah dingin, masukkan Paraqua Biofok 100 g, tunggu 24 jam. Dari hasil fermentasi ini ambil 750 ml–1 l per m3 kolam lele tiap 2 kali seminggu sehingga cukup hemat penggunaannya,” jelasnya.
Kultur bakteri dilakukan sekali agar komposisi mikroba tidak menyimpang dari kultur awal. Secara umum bakteri bermanfaat untuk budidaya. Maka, Paraqua Biofok sangat berguna dalam berbagai sistem budidaya lele seperti kolam terpal, tanah, ataupun ember.
Fermentasi
Di sisi pakan, menurut Afief Achyad Kurniadi, Sales Consultant Pradipta, ada bagian yang sulit dicerna sehingga terbuang jadi polutan. Nutrisi pakan yang tidak terserap menyebabkan nilai konversi pakan (feed conversion ratio, FCR) naik.
Karena itu, perlu probiotik untuk memeram pakan. Probiotik itu berupa bakteri tunggal atau campuran mikroba yang menguntungkan pencernaan, misalnya B. Subtilis dan L. acidophilus, seperti yang ada dalam Minaraya. Probiotik ini bisa digunakan untuk fermentasi pakan.
Probiotik menghasilkan enzim pengurai. “Adanya enzim seperi amylase, selulase, protease, dan lainnya akan mengurai pakan menjadi partikel yang lebih sederhana dan mudah dicerna sehingga TDN (total digestible nutrient, jumlah nutrisi tercerna) naik dan FCR turun. Pada jumlah pakan yang sama akan menghasilkan daging yang lebih berbobot,” terangnya.
Cara fermentasi pakan sangat sederhana. “Tinggal campurkan pakan dengan Minaraya 1 tutup luar (10 ml) untuk 2,5 kg pakan. Agar homogen, Minaraya diencerkan dengan air steril 100 ml, aduk rata lalu masukkan ke wadah tertutup. Tunggu 1 atau 2 hari kemudian diberikan ke lele. Bila diberikan setiap hari, akan mempercepat panen lele,” jelasnya. Pakan fermentasi yang baik akan berbau harum dan disukai lele.
Windi Listianingsih