Senin, 2 Nopember 2020

Sentuhan Inovasi Dalam Kemasan Plastik

Sentuhan Inovasi Dalam Kemasan Plastik

Foto: 
Plastik yang diproduksi PT Mutiaracahaya Plastindo berjamin higienitasnya

Penggunaan HDPE geomembran di tambak akan meningkatkan produktivitas udang dan mengurangi risiko penyakit.


Pada budidaya pertanian dan perikanan, plastik berperan penting meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen serta menekan biaya produksi. Plastik seperti apa yang sesuai kebutuhan pertanian dan perikanan?


Jaminan Kualitas dan Halal

Adalah PT Mutiaracahaya Plastindo (MCP), produsen plastik terkemuka di Indonesia yang memproduksi aneka jenis plastik untuk berbagai kebutuhan.
 
Menurut Yenny Budianto, Marketing Manager MCP, perusahaan berbasis di Surabaya, Jatim ini awalnya didirikan untuk menjawab kebutuhan kemasan plastik yang semakin meningkat di Indonesia.
 
MCP menjalin kerja sama dengan industri, umumnya pabrik makanan yang membutuhkan kemasan plastik yang food contact atau aman untuk bersentuhan dengan produk makanan.

MCP didirikan pada 1995 dengan luas 2,5 ha. Produk pertama berupa kemasan plastik polypropylene (PP), polyethylene (PE), low density polyethylene (LDPE), high density polyethylene (HDPE), dan kertas laminasi.
 
“Seluruh produk yang dihasilkan adalah food grade (standar kemasan yang diperbolehkan untuk makanan) menggunakan bahan baku resin murni tanpa campuran recycle (bahan daur ulang),” ulas Yenny.
 
Untuk mengembangkan kapasitas produksi dan memenuhi kebutuhan pelanggan, pada 1997 MCP melakukan ekspansi pada inner jumbo bag dan tempat sampah HDPE.

Yenny menjelaskan, MCP bermisi menjadi produsen plastik terbaik di Indonesia dan Asia yang mendedikasikan pada pekerjaan, komitmen memberi serta menghasilkan produk yang terbaik dan unggulan.
 
“Kami bertekad memproduksi plastik berkualitas dengan harga bersaing, menjamin keamanan pangan dan kehalalan produk kemasan yang dihasilkan, melakukan inovasi teknologi secara berkesinambungan untuk mencapai efisiensi yang maksimal, memperkuat jaringan pemasaran, menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan mitra kerja, serta memperhatikan keselamatan; kesehatan; dan kesejateraan karyawan,” urainya.

Berusaha menjadi pemimpin dalam industri plastik di Indonesia, MCP menggunakan teknologi terbaru dalam produksi serta memperkerjakan sumber daya manusia terbaik.
 
Sebagai komitmen menjadi produsen plastik terbaik di Indonesia, perusahaan ini pun melakukan berbagai akreditasi. Pada 2011 MCP memperoleh akreditasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 yang diperbaharui menjadi ISO 9001:2018 di 2019.

Kemudian, pada 2014 mendapat akreditasi sistem manajemen keselamatan, kesehatan, kerja karyawan OHSAS 18001:2007 yang tahun ini juga diperbaharui menjadi ISO 45001:2018.
 
Akreditasi sistem manajemen keamanan pangan HACCP diperoleh pada 2015 dan sedang berproses menjadi ISO 22000:2018. Akreditasi sistem manajemen halal dari MUI Indonesia didapat pada 2018.


Elastis dan Tahan Lama

Untuk kebutuhan agribisnis, MCP menyediakan Plastik PE mulsa tambak, PE Plastik mulsa hitam perak, plastik kolam ikan, serta plastik HDPE geomembran untuk tambak garam dan tambak udang.
 
Plastik PE mulsa kolam hitam perak Cahaya Bola bersifat elastis, kuat, dan tahan lama. Plastik ini dibuat dari bahan berkualitas tinggi dan diproduksi dengan teknologi mesin 3 lapis.
 
Lebarnya yang mencapai 4,5 m bisa mengurangi biaya produksi karena tidak memerlukan banyak koneksi sehingga pemasangannya lebih cepat. Plastik ini cocok untuk kolam udang dan ikan.

Plastik PE mulsa hitam perak untuk budidaya sayuran dan buah, seperti tomat, cabai, kentang, mentimun, bawang, kol, semangka, dan melon. Warnanya yang hitam pekat akan menekan pertubuhan rumput liar dan gulma lainnya. Sedangkan, warna perak memiliki kemampuan untuk memantulkan sinar matahari secara maksimal. Plastik ini juga lentur, kuat, dan tahan lama.

“Setelah 10 tahun beroperasi, perusahaan terus meningkatkan kemampuan produksi dengan memberikan salah satu produk unggulan, yaitu Mulsa Plastik Hitam Perak Cahaya Bola yang diproduksi dengan mesin berteknologi tinggi. Sehingga, menghasilkan plastik yang kuat, lentur, dan tahan lama untuk memenuhi kebutuhan pertanian dan budidaya perikanan di Indonesia,” terang Yenny.

Lalu, plastik HDPE geomembran yaitu terbuat dari HDPE dengan sifat impermeabilitas (kedap air) sangat tinggi dan sangat homogen. Penggunaannya di tambak garam akan mempercepat waktu panen serta meningkatkan produksi dan kualitas garam sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
 
“Petani bisa memanen garam setiap 5 hari sekali. Proses penguapan lebih cepat dan menghasilkan garam yang lebih bersih. Petani akan mendapat kenaikan harga jual karena kualitas garam yang dihasilkan lebih baik. Produksi garam lebih higienis,” ulasnya.

Pada tambak udang, plastik HDPE geomembran menjadi pilihan pertama karena sangat kuat dan tahan bahan kimia berbahaya. Jika tidak dilapisi HDPE geomembran maka air tambak akan tercampur tanah yang mungkin terkontaminasi sehingga berdampak buruk pada budidaya udang.
 
“Penggunaan HDPE geomembran di tambak udang akan meningkatkan produktivitas udang dalam jumlah besar. HDPE mengurangi risiko penyakit dan proliferasi (perbanyakan) bakteri. Ini mengurangi kebutuhan obat-obatan sehingga mengurangi biaya produksi,” sambung dia.

Yenny berharap, plastik geomembran produk dalam negeri ini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dalam aplikasi tambak, embung, limbah tempat pembuangan akhir (TPA), dan konstruksi. “Dengan menggunakan mesin dan bahan baku yang terbaik kualitas produk tidak kalah dengan produk impor yang selama ini banyak mendominasi di pasaran,” katanya.

Menerapkan teknologi mesin 3 lapis, MCP juga memproduksi plastik ultra violet (UV) untuk rumah kaca (green house). Budidaya tanaman di green house akan memberi perlindungan optimal terhadap cekaman cuaca dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).
 
Berbagai produk MCP ini sudah tersebar di seluruh Indonesia dan dapat dibeli melalui marketplace. “Dengan fasilitas infrastruktur ruang produksi dan ruang penyimpanan barang yang terkendali, kami yakin akan dapat memenuhi kebutuhan pasar baik secara kuantitas maupun kualitas,” tandasnya.



Windi Listianingsih

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain