Foto: Istimewa
Cianjur (AGRINA-ONLINE.COM). Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMB-TPH) bekerjasama dengan laboratorium Produksi Benih dan UPBS Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Litbang Pertanian.
Kepala Balithi, Rudi Suhendi mengatakan, Balithi memiliki penangkar-penangkar binaan yang mendapat rekomendasi untuk memperbanyak benih sumber bersertifikat klas Foundation Seed FS atau Label Putih. Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium, Tri Martini Patria menambahkan, untuk menunjang hal tersebut diperlukan metode sertifikasi yang efisien dan akurat untuk benih-benih hasil teknologi tersebut.
Di samping itu, penting juga mendiseminasikan pengembangan metode yang bisa diterapkan di laboratoriun-laboratorium lingkup Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB) sehingga benih turunan yang dihasilkan bisa berlabel.
“Kultur jaringan untuk tanaman pangan biasa dilakukan untuk konservasi dan koleksi plasma nutfah atau Sumber Daya Gentik. Semua komoditas tanaman pangan bisa dikultur jaringan, yang sudah umum dilakukan diantaranya mengkoleksi kultur jaringan umbi-umbianan termasuk porang dalam rangka melestarikan kekayaan plasma nutfah; dan kultur embrio pada kacang-kacanganan termasuk kedelai,” jelas Tri Martini.
Peneliti senior Balithi, Prof. Budi Marwoto mengatakan sumber benih harus jelas sehingga dengan demikian kepastian mutu genetik benih dapat dijamin. Pemeriksaan lapangan produksi benih dilakukan dengan aturan yang jelas, disesuaikan dengan fase-fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
“Selama masa panen dan pascapanen juga dilakukan pengawasan sedemikian rupa sehingga benih yang dihasilkan tidak tercampur dengan varietas lainnya. Pemeriksaan gudang penyimpanan benih juga dilakukan. Pengujian laboratorium merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan,” tuturnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengungkapkan, Balai Besar PPMB-TPH dengan fasilitas 8 laboratorium yang terakreditasi BSN KAN akan terus mengawal rangkaian proses produksi. Selanjutnya mengawal rangkaian proses sertifikasi benih hasil kultur jaringan, yang berkaitan erat dengan pengujian elektroforesis/DNA (PCR, Elisa).
Try Surya A