Rabu, 2 September 2020

HORTIKULTURA : Tips Menghasilkan Melon Berkualitas Premium

HORTIKULTURA : Tips Menghasilkan Melon Berkualitas Premium

Foto: Dok. Pribadi
Yoyok Supriadi, umur panen melon lebih pendek

Kualitas premium adalah buah penanganan yang tepat dalam budidaya.
 
Menjaga daun yang notabene dapur tanaman tetap sehat sampai panen termasuk perawatan penting bagi melon. Dari daunlah mengalir hasil fotosintesis ke buah sampai berukuran optimal.
 
Selain itu, pemupukan juga tak kalah menentukan terbentuknya buah berkualitas. Berikut dua cara petani menghasilkan buah premium.  
 
 
Di Lahan Terbuka
 
Ignatius Suprapto, petani asal Desa Sendang Agung, Kec. Giriwoyo, Kab.Wonogiri, Jateng, bermitra dengan Sweety Farm untuk menghasilkan melon premium. Perusahaan inti ini memiliki SOP budidaya yang harus diterapkan para petani plasmanya agar hasil panen layak dijual di pasar modern.
 
Prapto, sapaannya, mulai bertanam melon pada 2008 seluas 2.000 m2 di lahan terbuka. Kini luasan kebunnya bertambah menjadi 5.000 m2.
 
Menurut dia, hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah pH tanah. Nilai pH anjuran 7. Jika di bawah 7, dapat diaplikasikan dolomit atau kapur pertanian kurang lebih 0,5-1 ton per 2.000 m2.  
 
Bila sudah sesuai, persiapkan bedengan dengan jarakantarbedengan60 cm. Lebar bedengan 90 cm dan tinggi 25-40 cm. Jarak antartanaman 70-75 cm.
 
“Berikan pupuk dasar ZA, NPK, KCl, dan SP36 dengan dosis masing-masing 200 g/batang. Tambah pupuk mikro dari perusahaan (Sweety Farm) 3 kg untuk 2.500-3.000 batang. Setelah itu biarkan selama seminggu, lalu pasang mulsa dan lanjaran,” jelasnya kepada AGRINA (8/8).  
 
Prapto menjelaskan, pemupukan pertama 7 hari setelah tanam (HST) berupa NPK dan ZA 200 g dilarutkan dalam 10 liter air, kocorkan 200 ml/batang.
 
Pemupukan kedua pada umur 2 minggu HST dengan cara yang sama. “Pada pemupukan kedua bisa ditambahkan KNO3. Dosisnya 150 g dilarutkan 10 liter air dikocor 200ml/batang.  Untuk 3.000 batang tinggal kalikan saja,’ ungkapnya.
 
Bakal buah yang tumbuh pada ruas ke-11, 12, dan 13 batang utama dipertahankan. Setelah buah muncul,  lakukan seleksi buah, pilih salah satu yang bagus, tidak cacat, dan tidak terkena lalat buah.
 
Buah terpilih diikat pada pangkal tangkainya lalu gantung di lanjaran. “Kalau cabang sudah membentuk 35-40 ruas, lakukan pemangkasan pucuk tanaman pada batang utama. Setelah itu, tinggal perawatan saja,” jelasnya. 
      
 
Budidaya di Greenhouse
 
Melon premium relatif lebih mudah diproduksi di dalam greenhouse karena kondisi lingkungan lebih terkontrol. Yoyok Supriadi, petani diDesa Jatiguwi, Kec.Sumber Pucung, Kab.Malang, Jatim, memproduksi melon 35 ton/ha dengan brix 13º- 14º dan bobot 2-2,5 kg/buah. 
 
Sarjana Teknik Mesin lulusan Institut Teknologi Nasional, Malang,ini, mengatakan, budidaya greenhouse menggunakan plastik ultraviolet (UV) sehingga masih bisa tanam saat musim hujan. Pengairannya melalui sisteminfus yang lebih efisien. Pemasangan infus bersamaan dengan pemasangan lanjaran.
  
Keuntungan lain, lanjut Yoyok, umur panen lebih pendek, 60 HST. Sementara yang di lahan bisa 70 HST, bahkan 90 HST. Selain itu sistem greenhouse melakukan penjodohan untuk menghasilkan buah. Pada umur 30-40 HST,tanaman membentuk bungayang kemudian dijodohkan secara serentak agar buah tumbuh seragam.
 
“Buah akan muncul 5 -7 hari setelah penjodohan. Berikan tali untuk menopang buah. Jika buah agak besar, kita lihat bentuk net bagus atau tidak. Satu batang biasanya ada 6-8 buah, pilih buah bagus dan lihat juga batangnya kuat tidak untuk menahan 3-4 buah,“ ungkap pemilik lahan melon 7 ha tersebut.
 
 
 
Sabrina Yuniawati

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain