Foto: Dok. Pribadi
Peter ingin mengubah tampilan warteg agar lebih modern dan efisien
Di era industri 4.0, usaha warung makan juga harus ikut berkembang. Adalah Peter Shearer, CEO Wahyoo Group yang merevolusi warung makan tradisional menjadi melek teknologi digital.
Pasalnya, warung makan seperti warung tegal (warteg), tidak banyak berubah ketika teknologi melesat kencang.
Contohnya, pelaku usaha warteg tidak mencatat penjualan. Padahal, pencatatan arus kas penting untuk analisis perkembangan usaha.
“Warteg identik denganIndonesia.Warteg menyediakan makanan untuk masyarakat. Kalau mereka lebih baik, akan bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik juga,” terang pria yang berpengalaman usaha kuliner ini.
Peter ingin mengubah tampilan warteg agar lebih modern dan efisien. Warteg pun perlu mitra yang bisa mendampingi. Karena itu, Wahyoo menawarkan teknologi warung digital dan merenovasi warteg menjadi lebih baik.
Bermitra dengan Wahyoo, warteg mendapat kesempatan pelatihan literasi keuangan, membuat menu makanan sehat, hingga menambah pelanggan baru. “Wahyoo ingin agar warung makan traditional Indonesia lebih baik.
Wahyoo hadir agar warung makan lebih go International (mendunia),” kata ayah 2 anak itu optimis. Saat ini lebih dari 13 ribu warung makan di Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, dan Bekasi yang menjadi keluarga besar marung makan digital Wahyoo.
Windi Listianingsih