Foto: Dok. Instagram
Nico - kaum milenial harus memiliki pemikiran yang kreatif dan kritis dalam melindungi alam agar tidak rusak
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2020, Nicholas Saputra bersama M.R. Karliansyah, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kemneterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tampil pada Webinar “Milenial dalam Pemulihan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati.”
Aktor sekaligus aktivis lingkungan Nico, sapaannya, menyerukan, kaum milenial harus memiliki pemikiran yang kreatif dan kritis dalam melindungi alam agar tidak rusak.
“Mereka nantinya akan menjadi orang-orang yang membuat kebijakan. Inilah pentingnya untuk koita berbagi, bukan hanya berbagi pengetahuan tetapi juga belajar tentang alam,” cetusnya.
Awal 2020, Nico terlibat dalam pembuatan film Semes7a, bahkan bertindak sebagai produser.
Film tersebut berkisah tentang tujuh sosok dari tujuh provinsi bergerak untuk menjaga dan merawat alam Indonesia atas nama dorongan agama, kepercayaan, dan budaya masing-masing.
Aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan hidup membuat pemerang Rangga dalam film “Ada Apa dengan Cinta” ini memahami masala yang terjadi di lapangan.
Dengan pengamatan dan observasi itulah pria kelahiran 1984 ini mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial untuk bisa terjun merawat dan menjaga lingkungan dengna kesadaran penuh dan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.
Sabrina Yuniawati