Kamis, 7 Mei 2020

Kelancaran Distribusi Bantu Industri Sawit Hadapi Dampak Pandemi

Kelancaran Distribusi Bantu Industri Sawit Hadapi Dampak Pandemi

Foto: Istimewa
Operasional kebun sawit tetap berjalan normal

Bengkulu (AGRINA-ONLINE.COM). Pandemi Covid 19 telah memukul banyak sektor industri. Meskipun demikian, sejauh ini bisnis industri kelapa sawit Indonesia masih berjalan normal. Di beberapa tempat, bahkan produktivitasnya meningkat. Salah satunya seperti yang terjadi di Provinsi Bengkulu. 
 
“Bengkulu ini seperti oase yang menyejukkan,” kata Tofan Mahdi, Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) saat konferensi pers secara online bersama Ketua GAPKI cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar dan Sekretaris GAPKI Bengkulu, Daniel M. Manurung.  
 
“Dari pantauan pengiriman Crude Palm Oil (CPO) melalui pelabuhan Pulau Baai, pengiriman keluar pulau malah naik dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,” ungkap John Irwansyah Siregar menggambarkan naiknya permintaan terhadap CPO dari luar Provinsi Bengkulu. 
 
April 2020 misalnya, pengiriman CPO naik sekitar 55% dibandingkan bulan yang sama tahun 2019. Semula di angka 32.605 ton, menjadi 50.481 ton. Maret memang ada penurunan, tapi penurunan itu terjadi lantarantren panen bukan karena dampak Covid 19.Sebanyak 50% produksi CPO dari Bengkulu yang sekitar 1 juta ton, kebanyakandikirimke Padang, sisanyake Lampung dan Jakarta.
 
Menurut John, situasi ini dapat terjadi berkat kelancaran distribusi komoditas kelapa sawit di Bengkulu. “Kami berharap pemerintah terus menjamin kelancaran distribusi yang dibutuhkan dalam bisnis perusahaan minyak kelapa sawit,” lanjutnya. Karena, jika ada hambatan transportasi, baik mobilitas di perkebunan maupun pengiriman CPO ke daerah lain, tentu akan memberi tekanan lebih berat kepada industri kelapa sawit. 
 
Kendati begitu, GAPKI Bengkulu tetap mewaspadai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Covid 19. Kewaspadaan itu, menurut Daniel Manurung, diwujudkan dengan menerapkan protokol operasional secara ketat. Selain itu, koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah pun terus dilakukan untuk menekan maupun meringankan beban masyarakat akibat pelambatan ekonomi yang timbul akibat pandemi Covid 19 di Bengkulu. 
 
Sama seperti keinginan banyak pelaku usaha, Daniel berharap Covid-19 dapat segera berlalu dan bisnis berjalan normal kembali. Termasuk di industri kelapa sawit yang merupakan komoditas strategis nasional. Apalagi, menurutnya, perkebunan kelapa sawit merupakan andalan masyarakat Bengkulu. Sebanyak 65% perkebunan kelapa sawit di Bengkulu adalah kebun milik masyarakat.
 
Peni SP
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain