Foto: Peni Sari Palupi
Diah Iskandriati, Jangan Makan Sisa Codot
Kelelawar ternyata menjadi inang bagi 80 jenis virus yang menyebabkan penyakit infeksius, antara lain rabies, SARS, dan MERS.
Menurut Diah, ahli virologi dari Pusat Studi Satwa Primata IPB, sudah ada dua publikasi anyar menyebut kelelawar diduga menjadi inang SARS-Cov2, virus biang keladi penyakit Covid-19 yang tengah merebak di dunia.
Memang, belum ditemukan inang perantaranya hingga virus menular ke manusia.
Lantas, bagaimana supaya kita bisa tetap sama-sama aman hidup bersama kelelawar? Diah memberikan enam saran.
“Jangan berantas kelelawar di alamnya. Kalau mau mengusirnya, pakai pengaman diri. Kita kan kadang makan buah yang sisa gigitan codot (kelelawar, Red.) dengan alasan enak. Ini jangan dilakukan karena mungkin tercemar urin dan kotoran codot,” ujar dokter hewan lulusan IPB tersebut.
Bagaimana pula menghindari potensi bahaya kelelawar di Kebun Raya Bogor? Doktor primatologi ini menyarankan, pengunjung Kebun Raya Bogor, baik yang berwisata maupun berolah raga, untuk menghindari pohon yang menjadi sarang kelelawar.
Satu lagi, “Sebaiknya jangan minum air kelapa langsung dari buahnya karena mungkin sudah terkencingi kelelawar,” pungkasnya saat bicara di seminar publik yang digelar Pemkot Bogor dan Askesmaveti.
Peni Sari Palupi