Foto: Istimewa
Pabrik baru ini berkapasitas 12.500 ton pakan/bulan
Mengantisipasi kenaikan permintaan pakan akuakultur, JAPFA membuka pabrik baru di Deli Serdang, Sumatera Utara, 19 November 2019.
Perusahaan agribisnis terintegrasi di dalam negeri, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JAPFA) terus berupaya memberikan yang terbaik kepada para pelanggannya.
Untuk itu, melalui anak usahanya, PT Indojaya Agrinusa, JAPFA meresmikan pabrik baru yang memproduksi pakan akuakultur di Kawasan Industri Modern (KIM) 4, Kabupaten Deli Serdang.
Antisipasi Kenaikan Permintaan
Setelah merampungkan pembangunan pabrik pakan ternak dan meresmikannya pada 9 Juli 2019 lalu, di area yang sama Indojaya menyelesaikan pabrik pakan ikan dan udang (aquafeed).
Pabrik ini merupakan penambahan kapasitas dari pabrik pertama terletak di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, juga di Deli Serdang.
Acara peresmian pabrik aquafeed ini berlangsung meriah dengan dihadiri para petinggi JAPFA, termasuk Presiden Direktur JAPFA, Handojo Santosa, para pelanggan, dan karyawan Indojaya.
Menurut Head of Unit Aquafeed Indojaya, Khamizul Harahap, pabrik pakan ikan dan udang yang baru ini untuk memenuhi permintaan pakan akuakultur (aquafeed) yang terus meningkat di Sumatera Utara.
Karena itu, “Harus dipastikan bahwa pakan tersedia dalam jumlah banyak sehingga pelanggan atau pembudidaya mendapatkan pakan secara terus menerus dan tepat waktu. Kualitas pakan segar dan baik, maka hasil budidaya akan maksimal,” ujar Khamizul.
Wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) meliputi Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh. “Sumbagut kurang lebih membutuhkan 27 ribu ton/bulan. Indojaya menyuplai 30% dari pasar Sumbagut,” papar Khamizul.
Berkapasitas 12.500 Ton/Bulan
Komisaris Utama JAPFA Syamsir Siregar dalam sambutannya menyampaikan, peresmian pabrik Indojaya ini telah ditunggu-tunggu.
Indojaya merupakan pabrik maju yang begitu pesat, tentu harus didorong dan dikembangkan terus menerus agar dapat menjangkau semua wilayah Indonesia. “Sumut (Sumatera Utara) merupakan wilayah masa kini, Jawa masa lalu, maka harus lebih giat mengejar ketertinggalan dari Pulau Jawa,” katanya.
Perusahaan besar tentu tetap berpegang teguh pada SOP, lanjut Syamsir, sehingga semua karyawan harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Terutama mesin-mesin baru perlu ada pelatihan setiap bulan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu Ardi Budiono, Head Aquaculture Division JAPFA (PT Suri Tani Pemuka) menjelaskan, pembangunan pabrik baru tersebut dapat menjangkau konsumen lebih luas dan memberikan kualitas jauh lebih baik.
Pabrik pakan ikan dan udang (aquafeed) ini memiliki kapasitas produksi 12.500 ton/bulan. Pakan ikan apung sebesar 9.500 ton per bulan, pakan ikan tenggelam 2.000 ton/bulan dan pakan udang kurang lebih 700-800 ton/bulan.
“Dengan mengoperasikan dua pabrik, Indojaya turut membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat. Dengan menyerap 80% sumber daya manusia dari masyarakat lokal,” jelas Ardi.
Dia menambahkan, dalam proses produksi pakan, Indojaya senantiasa menjaga kualitas dengan menggunakan bahan baku terbaik. Diproduksi dengan teknologi terkini serta melalui proses pengendalian mutu yang ketat.
“Untuk menghasilkan pakan terbaik dan terpercaya bagi pelanggan dan mitra, kami secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan teknologi nutrisi dan pakan yang sesuai dengan iklim tropis,” tegasnya.
Pabrik baru Indojaya merefleksikan dan menegaskan komitmen JAPFA untuk terus membantu pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan, khususnya dalam membantu penyediaan pasokan protein hewani berkualitas dengan harga terjangkau,” pungkasnya. ***