Foto: Istimewa
DLG (German Agricultural Society) bersama VNU Exhibitions Asia Pacific akan menghelat event baru, Agrifuture Conference & Exhibition 2019
Konferensi dan Pameran Agrifuture 2019 akan berlangsung di Bangkok, Thailand, 2-3 Desember 2019.
DLG (German Agricultural Society) bersama VNU Exhibitions Asia Pacific akan menghelat event baru, Agrifuture Conference & Exhibition 2019.
Formatnya, satu hari konferensi internasional dan pameran mini diikuti temu bisnis pada sore harinya. Hari kedua peserta konferensi mengunjungi kebun petani maju Thailand.
Bangkok’s True Digital Park adalah perusahaan rintisan (startup) Thailand pertama dan terbesar se-Asia Tenggara dan technopreuner kampus, akan menjadi tuan rumah gelaran yang mengusung tema “Prepare Yourself for Tomorrow’s Agribusiness”.
Program Konferensi
Sesi pagi mengangkat tema “New Ag-Business Opportunities” atau peluang-peluang baru di agribisnis.
Tampil dalam sesi ini adalah Dr. Wolgang H. Pfeiffer dari HarvestPlus, IFPRI Program yang menampilkan cara untuk mengatasi malnutrisi global dengan pemuliaan tanaman pangan pokok yang kaya zat besi, seng, dan Vitamin A serta membangun sistem pangan melalui pasar yang inklusif dan berkelanjutan.
Sementara Martin Gummet dari International Rice Research Institute (IRRI) mendiskusikan meningkatkan rantai nilai dari pemanenan hingga pasar menuju produksi padi berkelanjutan.
Sedangkan Wisman Djaja yang terlibat dalam Kelompok Kerja Persusuan Kadin akan menyoroti peternakan sapi perah di Indonesia saat ini dan prediksinya lima tahun ke depan.
Dr. Dares Kittiyopas, Presiden Masyarakat Mesin Pertanian Thailand dan juga Wakil Dirjen Departemen Penyuluhan Pertanian dan Luminary of Agricultural Logistics of Thailand Research Fund akan menjabarkan Preskondisi Pertanian Pintar di Asia Tenggara.
Pilihan Topik Sore
Pada sesi sore, para peserta dapat memilih satu dari lima topik yang menarik sesui minat mereka.
Sesi 1, Perangkat Baru untuk Manajemen Pintar Tanaman, oleh Michael Levy dai Kementerian Pertanian Israel.
Sesi 2, Inovasi dalam Perkebunan Tebu oleh Michael O’Connor dari Gessner Industries yang membedah mekanisais kebun tebu di Asia Tenggara.
Sesi 3, “Laser Levelling in Rice Production” yang dimoderatori IRRI dan Departemen Padi, Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand.
Sesi 4, Konsep Pembiayaan Mekanisasi Baru yang dibawakan oleh pembicara Roland Treitler dari German International Cooperation (GTZ).
Sesi 5, Pertanian Vertikal, Masa Depan Ketahanan Pangan Asia yangdibawakan Asisiten Profesor Dr. Siriwat Sakhowasee dari Fakultas Produksi Pertanian, Universitas Maejo Thailand.
Kunjungan Lapangan
Pada hari kedua, para peserta akan mengunjungi farm.
Para ahli mendemonstrasikan dan mendiskusikan penggunaan teknologi modern untuk mengoptimalkan efisiensi berbagai tanaman, seperti padi, tebu, singkong, jagung, sawit, dan sayuran.
Puncaknya adalah kunjungan ke farm modern milik Kubota di Provinsi Chon Buri.
Menurut Katharina Staske dari DLG, Project Manager Agritechnica Asia, event Agrifuture Conference & Exhibition untuk melengkapi gelaran Agritechnica Asia ketiga, 7-9 Mei 2020 di Bangkok, Thailand.
“Bersama jejaring petani internasional, DLG memperluas hubungannya dengan petani di Asia Tenggara. Bersama mereka, kami akhirnya menyelenggarakan event ini dengan fokus pada spesifik area yang memerlukan solusi teknis dan bersama memotivasi petani untuk menambah pengetahuan.”
Info lebih jauh, silakan kunjungi tautan ini ww.agritechnica-asia.com/agrifuture-conference/