Senin, 7 Oktober 2019

InMyFarm Lab – a Service from Ocialis, Pionir Laboratorium Analisis PerikananMobile

InMyFarm Lab – a Service from Ocialis, Pionir Laboratorium Analisis PerikananMobile

Foto: Istimewa
Tampilan InMyFarm Lab yang mirip food truck

Tidak perlu lagi bingung mencari laboratorium untuk analisis tambak ikan. InMyFarm Lab siap hadir ke tambak Anda!

Turut serta memeriahkan The 4th International Livestock, Dairy, Meat Processing and Aquaculture Exposition(ILDEX Indonesia 2019), Ocialis, divisi akuakultur ADM Animal Nutrition, tampil membiru bagai samudra.

Di pameran itu, Ocialis menampilkan beberapa produknya. Yang menarik, ada mobil bertuliskan InMyFarm Lab di sana. Mobil apa itu?

 

Pilot Project

Demi memuaskan pelanggan, Ocialisberinisiatif meluncurkan laboratorium berjalan (mobile laboratory).

Layanan ini merupakan pilot project laboratorium analisis perikanan berjalan yang pertama di Indonesia.

“Meskipun Ocialisberadadi Vietnam, tapi Indonesia terpilih menjadi negara pilot project pertama InMyFarm Lab ini,” urai Angga Aditya, Technical Support Manager Fish Feed Division Ocialis(19/9).

Untuk sementara, mobilelabini basisnya ada di Tulungagung, Jawa Timur.

Jatim dipilih karena merupakan salah satu sentra budidaya perikanan. Komoditas yang dihasilkan,seperti lele, patin, gabus, dan gurami.

Pilot projectInMyFarm Lab baru berjalan selama 6 bulan. Sejauh ini, petambak memberikan respon positif mengenai kehadiran InMyFarm Lab di tambaknya. “Petambak bisa mendapat data lebih cepat,” jelas Tito Riswanda, Technical Support Fish Feed Division Ocialis.

Saat ini, InMyFarm Labmasih fokus untuk perikanan air tawar dan payau.

 

Laboratorium Berjalan

Layaknya sebuah laboratorium pada umumnya, InMyFarm Lab ini memiliki instrumen-instrumen lengkap untuk analisis kualitas air dan lingkungan tambak perikanan.

Hanya saja, instrumen di dalamnya menyesuaikan, yaitu peralatan yang aman untuk dibawa berpindah-pindah.

Dengan fasilitas yang cukup lengkap, InMyFarm Lab melayani analisis Dissolved Oxygen (DO), suhu, plankton, salinitas, pH, TAN, nitrit, nitrat, besi, dan fosfat. “Untuk analisis penyakit kita bekerja sama dengan laboratorium terdekat karena ada proses isolasi juga,” terang Angga.

Lab berjalan ini didukung seorang pengemudi beserta seorang teknisi lab yang selalu sedia dimanapun lab ini berada.

Di samping analisis, layanan yang diberikan Ocialis adalah saran teknis budidaya. Pendampingan teknis budidaya ini penting karena selain mengejar kuantitas, tentunya petambak juga harus mendapatkan ikan dengan kualitas yang baik.

“Contoh pada ikan patin, daging yang warnanya beda saja diberi harga yang berbeda,” ujar Tito. Misal di pasaran harga fillet daging patin berwarna putih sebesar Rp14.500/kg, sedangkan jikadaging patin kuning harga akan jatuh hanya Rp12.500/kg.

Sementara ini InMyFarm Lab bisa dinikmati pelanggan Ocialis sebagai pelayanan purnajual (after sales service) secara gratis. Cukup dengan menelpon, mobil InMyFarm Lab akan datang ke tambak pelanggan.

Selebihnya, lab ini digunakan untuk mendukung kegiatan pemasaran produk-produk Ocialis. Di mana ada kegiatan sales, di situ ada mobil InMyFarm Lab.

Petambak pun semakin percaya pelayanan purnajual yang diberikan Ocialis sangat bermanfaat. Karenaitulah, produk-produk Ocialis pun dipercaya petambak sebagai pilihan utama pakan ikan di tambaknya.

 

BIOSIPEC, an Innovative and Bio-Secured of Shrimp Farming

BIOSIPEC merupakan konsep inovatif teknologi budidaya udang intensif yang dikembangkan Ocialis di Research and Development Center (RnD) di Vietnam Selatan.

Konsep ini mendukung petambak udang mengaplikasikan biosekuriti lebih baik untuk memperoleh produktivitas yang bagus. Utamanya, untuk menghasilkan udang dengan volume lebih banyak dengan biaya produksi yang lebih rendah.

Marc Campet, Aquaculture Business Development Manager Asia menjelaskan, “Kami mengembangkan produk spesifik, seperti pakan, probiotik, kemudian mengadopsi protokol budidaya khusus dan teknologi khusus untuk biosekuriti udang.”

Bisa dibilang, ini merupakan produk dan teknik yang terintegrasi. Biosipec ini juga dijalankan dengan aplikasi mobile.

Biosipec berdasarkan dua fase nurseri dan pertumbuhan intensif dengan produksi 5 siklus per tahun. Hasilnya bisa mencapai 30 ton/ha/siklus.

Sistem ini juga meminimalkan efek lingkungan yang disebabkan budidaya tambak udang dengan menggunakan air lebih sedikit juga hemat energi.

Dengan Biosipec, petambak bisa melakukan mobile water treatment untuk meningkatkan biosekuriti dan mencegah wabah penyakit.

Selain itu, sistem aerasi spesialnya juga mengurangi biaya energi dengan mengoptimalkan produksi udara.

Dan juga, sistem sound feeding-nya mampu mengurangi feeding conversion ratio (FCR). ***

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain