Jumat, 8 Maret 2019

Rahasia Durian Enak

Rahasia Durian Enak

Foto: Istimewa
Bagi sebagian pecinta durian, aroma durian yang harum dan wangi harus diimbangi dengan rasa yang pas di lidah

Sepanjang 2018 hingga awal 2019 ini menjadi tahunnya durian di seluruh penjuru nusantara.
 
Bagaimana durian lokal yang enak menurut Marketing Manager PT Meroke Tetap Jaya, Catur Dian Mirzada?
 
“Bagi saya durian yang enak itu yang bentuknya bulat sempurna sehingga kita tahu bagian yang kita makan itu lebih banyak. Kemudian, warnanya menarik untuk dimakan, yaitu tembaga dan kuning. Bijinya tipis, dan berdaging tebal. Dagingnya ini juga harus kering dan teksturnya halus lembut. Jadi, butiran kapur dan patinya tidak terasa lagi di lidah. Kalau soal serat, itu tergantung selera,” ungkap Catur yang juga pecinta durian.
 
 
Sesuai Selera
 
Menurut Catur, durian lokal yang enak itu, selain dari jenis durian yang enak, juga berasal dari durian jatuhan yang tidak lebih dari dua malam. Durian lokal yang baru jatuh dan langsung dipungut dari bawah pohon tua itu lebih enak. Penduduk lokal biasanya mengetahui mana pohon durian tua yang buahnya legit.
 
“Untuk tipe durian berdaging tebal, bermalam 3-4 hari bisa dimaafkan. Ada tipe buah yang menghendaki begitu. Asal belum pecah kulit, tidak lewat masak atau malahan mengkal," ulasnya. 
 
Kriteria enak tentu saja berbeda bagi masing-masing penikmat durian. Bagi sebagian pecinta durian, aroma durian yang harum dan wangi harus diimbangi dengan rasa yang pas di lidah. 
 
“Ada yang suka pahit, ada yang tidak. Sukanya yang manis lempeng. Biasanya bagi maniak durian, rasa pahit itu menjadi faktor utama. Rasa pahitnya pertama, manisnya belakangan atau sebaliknya. Dan, harus halus teksturnya, creamy, milky, legit, dan gurih. Manis dan pahitnya panjang. Harus fresh. Paling tidak yang jatuhan satu malam. Ada juga yang mengatakan durian enak itu jika manis dan pahitnya nendang atau balans,” urai Catur penuh apresiasi. 
 
 
Kaya Nutrisi
 
"Durian lokal enak bisa menjadi tidak enak, bila salah perlakuan pascapanennya. Buah durian tidak suka panas dan terungkep. Selayaknya buah raja, mereka mau diperlakukan istimewa (adem) sehingga cita rasa originalnya bisa sampai di lidah, wangi, fresh, dan legit. Bagi yang suka beralkohol, mungkin perlu lebih lama diinapkan," lanjut Catur yang sejak akhir 2018 berburu durian lokal ke berbagai pelosok daerah di Indonesia, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat hingga ke Banten, Sulawesi, dan Kalimantan.
 
Durian, menurut Buku Durian, The Kings of Fruit (Sumeru Ashari, 2017), mengandung gizi yang bagus karena kaya nutrisi dari vitamin B, C, dan E. Mengonsumsi durian diyakini bisa memulihkan kesehatan, mencegah penuaan, menghilangkan depresi, dan menimbulkan perasaan bahagia.
 
Akar dan daun tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat demam dan penyakit kuning. 
 
Untuk mendapatkan durian yang enak dan bermanfaat ini, menurut Catur, bisa dilihat dari fenotipiknya (F), di mana F= Genetik + Lingkungan. 
 
Jika genetiknya sudah punya bakat brix (kadar gula) tinggi dan genetik rasa enak yang lengkap, maka tinggal lingkungan yang diperbaiki (bisa air, suhu, tanah, nutrisi, cahaya matahari, dan lainnya).
 
“Dari beberapa literatur, rasa manis didapatkan dengan menghindari NH4, memperbanyak NO3. Juga hindari KCl lebih banyak K2SO4. Lalu, lengkapi unsur-unsur hara mikro-mikronya. Terakhir, atur kecukupan P, Mg, Ca, dan S. Ingat, durian perlu sulfur yang cukup untuk menciptakan aroma yang lezat,” saran alumnus Faperta IPB. 
 
 
Pupuk Rahasianya
 
Para pembudidaya durian umumnya menghadapi tiga permasalahan utama. Pertama, buah rontok sebelum matang.
 
Kedua, buah jatuhan tetapi saat dibelah masih mengkal dan rasanya hambar. Ketiga, empulur basah.
 
Permasalahan ketiganya bisa dari lingkungan, nutrisi, dan seleksi genetik yang baik.
 
Karena itu, Catur menegaskan pembudidaya harus memberikan unsur hara yang tepat dan berimbang saat penanaman.
 
Agar, hasil panennya berkualitas baik dan berkuantitas tinggi. 
 
"Setiap nutrisi yang terangkut panen harus dikembalikan ke tanah agar panen tetap bisa tercapai kuantitasnya, berkualitas dan berkelanjutan, termasuk durian," tegas pria yang juga praktisi hidroponik ini.
 
Untuk program pemupukan durian, PT Meroke Tetap Jaya merekomendasikan NPK Mutiara PROFESSIONAL 9-25-25, KARATE PLUS BORONI, dan SuburKali BUTIR (lihat tabel).
 
Silakan disimulasi, bila pohon durian berbuah lebih dari 100 kg.
 
NPK Mutiara PROFESSIONAL 9-25-25 adalah pupuk lengkap yang menyediakan K tinggi yang diperlukan tanaman durian.
 
Sementara KARATE PLUS BORONI mengandung hara N-Nitrat, Ca dan B yang berfungsi memperkuat integritas dinding sel.
 
Dinding sel yang kuat dan sehat membuat hasil panen durian memiliki daya simpan lebih panjang dan tidak mudah busuk. 
 
Sedangkan SuburKali BUTIR mengandung K, Magnesium (Mg) dan Sulfur (S) yang seimbang.
 
Keunggulannya, pupuk ini memiliki kandungan klor yang rendah (bebas klor), mudah larut dalam air, dan dapat langsung diserap tanaman durian.
 
Pupuk ini cocok untuk memacu pertumbuhan generatif dan meningkatkan kualitas hasil panen durian, serta memperkaya rasa dan warnanya.***
 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain