Foto:
Cooking demo dengan Chef Adhika Maxi menggunakan produk JAPFA
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk secara konsisten menjaga kualitas produk berprotein hewani di tiga lini bisnis utamanya sekaligus membangun kemitraan dan berinvestasi sosial.
Selama lebih dari 40 tahun, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui produk-produknya terus berperan aktif dalam mendorong konsumsi protein hewani di Nusantara. Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA mengungkapkan, dalam menjalankan usahanya, JAPFA mengacu pada prinsip-prinsip dasar seperti penyediaan produk berkualitas dan terjangkau, pembangunan kemitraan, serta penerapan proses berkelanjutan.
“Ketiga prinsip utama tersebut berlaku untuk seluruh lini bisnis utama JAPFA yang tersebar di Indonesia,” ujar Rachmat di sela-sela year end gathering bersama media di Almond Zuchini, Jakarta, Selasa (11/12).
Dalam acara jumpa media tersebut, selain memaparkan investasi di bidang bisnis dan sosial, JAPFA mengajak awak media untuk melakukan cooking demo bersama Chef Adhika Maxi. Tentunya dengan memanfaatkan produk-produk berprotein dari JAPFA.
Tiga Lini Bisnis Utama
Berdiri sejak 1971, JAPFA memulai bisnisnya sebagai produsen pakan ternak berupa pellet kopra di Surabaya, Jawa Timur. Dalam kurun waktu 47 tahun, JAPFA berkembang pesat menjadi salah satu perusahaan agribisnis terbesar yang terintegrasi di Indonesia.
Rachmat menceritakan, JAPFA mengawali go public di lantai bursa pada 1989 dan saat ini JAPFA telah mengoperasikan lebih dari 20 pabrik pakan yang dilengkapi dengan 19 fasilitas pengeringan jagung (corn dryer), 70 breeding farm, 100 komersial farm, 6 unit food processing, dan 11 rumah potong unggas dan hewan.
Tiga lini usaha utama emiten berkode JPFA tersebut meliputi perunggasan, budidaya perairan, dan peternakan sapi potong. Masing-masing divisi dikelola secara terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari pakan, bibit, budidaya, hingga pengolahan. Emiten unggas masih menjadi yang utama.
Untuk usaha sapi potong, PT Santosa Agrindo (Santori) membawahi usaha yang meliputi penggemukan, pembiakan sapi wagyu, dan rumah potong modern yang telah tersertifikasi ISO 22000:2005 dan sertifikasi halal. Sementara untuk usaha budidaya perairan atau akuakultur, dikelola oleh PT Suri Tani Pemuka (STP) dengan mengelola lima pabrik pakan ikan dan udang di daerah Gresik, Purwakarta, Lampung, Banyuwangi, dan Medan.
Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama
JAPFA, imbuh Rachmat, menghasilkan produk unggulan dengan pelayanan yang kompetitif dan menjaga kualitas produknya. Hasilnya, JAPFA telah berhasil mengekspor beberapa produk unggulan, seperti daging wagyu, ikan tilapia (nila), unagi (sidat) dan seafood olahan yang menjajaki pasar Asia, Amerika, dan Eropa.
Untuk mendukung terintegrasinya lini-lini usaha yang dimiliki, JAPFA mengembangkan unit usaha pendukung, seperti unit karung plastik, pengolahan bungkil kopra, obat-obatan hewan, vaksin, dan peralatan kandang ternak. Dalam memenuhi sebagian kebutuhan vaksin, JAPFA memproduksi sendiri melalui PT Vaksindo Satwa Nusantara.
Sementara dalam mengembangkan bisnis, JAPFA secara proaktif mengembangkan hubungan atau kemitraan yang saling menguntungkan melalui program pemberdayaan masyarakat. Program kemitraan dibangun dengan peternak dan petambak lokal, kelompok masyarakat, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah.
Sejauh ini lebih dari 10.000 peternak dan petambak telah tergabung menjadi mitra di Tanah Air. Fitri Nursanti Poernomo, Head of Government Relations JAPFA menuturkan, kemitraan yang dibangun bertujuan menumbuhkembangkan peternakan, dan perikanan nasional dengan prinsip kesejahteraan bersama. JAPFA bekerja sama dengan lembaga pendidikan seperti universitas dan pondok pesantren dalam mendirikan teaching farm dan menciptakan program praktik kerja bagi para pelajar, selain untuk menumbuhkan cinta generasi muda pada bidang agribisnis, khususnya bisang peternakan dan perikanan .
Berkelanjutan Bersama JAPFA
Di sisi sosial, JAPFA mengiringi bisnis dan pola kemitraan dengan program-program Corporate Social Responsibility (CSR). Investasi sosial ini berkontribusi dalam pengembangan masyarakat dan mendukung pengembangan kualitas hidup. Rachmat menekankan, selain selalu menjaga kualitas produk, JAPFA memastikan bisnis dilakukan dengan memperhatikan lingkungan.
Agus Mulyono, Social Investment Manager JAPFA menambahkan, program berkelanjutan ini mencakup bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan pengembangan masyarakat (community development). Prinsip dalam melaksanakannya adalah participatory planning, assist & inspire community to charge, sustainable approach, transparent & accountable, dan integrate with business activites (PASTI).
Menyoroti rendahnya konsumsi protein yang menyebabkan kejadian stunting (pertumbuhan terhambat) pada anak-anak usia di bawah lima tahun, JAPFA melalui program JAPFA for Kids, mendorong konsumsi protein di berbagai daerah. Program ini menggandeng sekolah dan guru dalam proses edukasinya. Ke depan, kerjasama akan melibatkan posyandu dan para ibu muda.
Tidak hanya di situ, keterlibatan JAPFA juga terwujud dalam program konservasi lingkungan seperti penanaman tanaman bakau dan pengolahan limbah. JAPFA pun mendorong aktif olah raga catur di Indonesia. Sebab, dunia percaturan dari dalam negeri memiliki potensi yang sangat besar untuk berbicara lebih di kancah internasional.***