Senin, 3 Agustus 2015

Awas, Serbuan Penggerek Batang!

Serangan penggerek batang terjadi sepanjang tahun tak mengenal musim. Petani mesti bijak dalam mengendalikannya.

Keberadaan hama penggerek batang (PB) sudah terdeteksi sejak tanaman padi di lahan semai. Serangan penggerek yang semakin meluas akan menimbulkan ketakutan bagi petani. Apalagi, hama yang satu ini mampu menyerang padi sepanjang tahun, baik musim hujan maupun kemarau, pada fase vegetatif dan generatif.

Sarsito Wahono Gaib Subroto, Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) meramalkan, “Kalau melihat situasi sekarang, kemungkinan penggerek yang banyak. Khususnya di jalur Pantura (pantai utara Jawa). Dominasinya lebih tinggi dibandingkan wereng. Penggerek ini menjadi hama kedua setelah tikus.”

Di Indonesia, menurut Gaib, ada tiga spesies penggerek batang yang berbahaya pada tanaman padi, yaitu PB padi kuning (Scirpophaga incertulas), PB padi putih (S. Innotata), dan PB padi merah jambu (Sesamia inferens). “Di sini kebanyakan putih dan kuning. Kadang putih yang tinggi, kadang kuning. Satu genus tapi beda spesies,” jelas Gaib.

Bambang Erno Purwanto, Marketing Executive PT Nufarm Indonesia di Lampung, menambahkan, serangan penggerek bisa mengakibatkan kerugian bagi petani yang tidak sedikit sebab produksi akan turun antara 40% - 45%. “Apalagi jika serangannya cukup serius, bisa lebih dari 50%, bahkan puso,” katanya.

Kelanjutan tentang tulisan ini baca di Majalah AGRINA versi Cetak volume 11 Edisi No. 251 yang terbit pada Rabu, 6 Mei 2015. Atau klik di www.scanie.com/featured/agrina.html, https://www.wayang.co.id/index.php/majalah/agrina

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain