Pilihan kendaraan angkut di peternakan tidak bisa asal tunjuk. Ternak stres hingga penyebaran virus penyakit menjadi risikonya jika salah pilih.
Tidak mudah memang pilih-pilih kendaraan angkut di peternakan. Kriterianya adalah efisien, lincah, daya angkut besar, dan hemat bahan bakar, itulah kriteria acuannya. Namun, kendaraan yang tidak bising juga menjadi syarat penting untuk digunakan di peternakan. Suara bising kendaraan angkut yang berseliweran di lingkungan peternakan sangat berpengaruh terhadap tingkat stres ternak. Itulah sebabnya lokasi peternakan jauh dari pemukiman atau pusat keramaian.
Ayam misalnya, termasuk rentan stres yang bisa mengalami penurunan produksi. Produksi telur pada ayam petelur atau bobot tubuh ayam pedaging biasanya adalah dampak stres pada ayam yang paling nyata terlihat. Penurunan produksi susu juga bisa terjadi apabila stres dialami oleh sapi perah.
Yamaha ATV Grizzly 700 FI memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan bagi kendaraan angkut di peternakan. Ringan, efisien, lincah, dan yang terpenting tidak bising sehingga tidak mengganggu ternak. Bobotnya hanya sekitar 290 kg termasuk bahan bakar, trailer pengangkut berbobot 150 kg, dengan daya angkut 350-500 kg, kendaraan ini cocok digunakan di peternakan.
“Dia (Yamaha ATV Grizzly 700 FI) ini ‘kan bisa untuk mengangkut pakan dari gudang ke kandang,” ungkap Indra Gumay Putra, Manager All Terrain Vehicle Departement (ATV) PT Yamaha Indonesia Motor MFG.
Kendaraan Steril
Yamaha ATV biasa digunakan sebagai alat angkut di perkebunan sawit dengan kondisi jalan yang rusak, naik turun, berdebu saat panas, serta licin, becek, dan tergenang saat hujan. Bobot Yamaha ATV yang relatif ringan dan lincah dibandingkan dengan truk besar tentunya lebih cocok dipilih karena tidak akan memperparah kondisi jalan.
Jalan di antara kandang memang tidak separah di perkebunan sawit, tetapi tidak juga selalu mulus. Masih ada pengeluaran untuk perbaikan jalan yang amblas akibat dilalui kendaraan yang lebih berat. Pengeluaran ini bisa dipangkas dengan menggunakan Yamaha ATV. Selain itu, juga dibutuhkan kendaraan yang kecil dan lincah untuk masuk ke jalan-jalan kecil di antara kandang satu dengan yang lain guna mendistribusikan pakan dan mengangkut hasil panen telur.
Belum lagi risiko penyebaran penyakit yang mengancam bila mobil dari luar juga digunakan untuk masuk sampai ke kandang. “ATV ini bisa digunakan untuk area tertutup sehingga tetap steril. ATV yang akan suplai makanan dan lain-lainnya. Jangan sampai mobil yang datang dari pasar kemudian masuk, bongkar muat di dalam kandang. Kalau di luar ada penyakit, mobil ini bawa bakteri atau virusnya, satu kandang kena semua ‘kan,” jelas Indra kepada AGRINA.
Dengan trailer di belakangnya, kendaraan angkut roda empat ini mampu mengangkut hingga 10 karung atau setara 500 kg pakan ayam. Distribusi pakan dari kandang satu ke kandang lainnya dapat dilakukan sekali jalan sehingga jauh lebih hemat waktu dan tenaga angkut.
Peternakan Sapi
Tidak hanya di peternakan ayam, Indra melihat prospek besar penggunaan Yamaha ATV sebagai alat angkut di peternakan sapi. “Selanjutnya saya melihat memang untuk peternakan sapi sangat cocok, apalagi saat ini banyak perusahaan pembesaran sapi skala besar. Hanya saja mungkin mereka belum terbayangkan untuk pakai ini, ” tegas Indra.
Tidak jauh berbeda dengan peternakan ayam, Yamaha ATV juga dimanfaatkan untuk pengangkutan rumput pakan sapi atau jerami pakan kuda. Bahkan, Indra menambahkan, manfaatnya sebagai kendaraan angkut juga dioptimalkan dengan mengangkut kebutuhan apapun di dalam lingkungan peternakan. “Di luar negeri, ini juga digunakan untuk mengangkut peralatan saat perbaikan kandang juga bisa. Jadi digunakan buat patroli keliling kandang melihat bagian mana yang rusak,” ujarnya.
Apalagi jika peternakan sapi tersebut mempunyai lahan rumput sendiri. Pengangkutan rumput dari lahan ke kandang biasanya masih memanfaatkan tenaga manusia, baik dengan gerobak maupun dipikul. Lagi-lagi, efisiensi waktu dan tenaga menjadi keuntungan yang patut diperhitungkan.
Dari sisi lingkungan, selain tidak bising, gas buang atau polusi suara yang dihasilkan tidak perlu dikhawatirkan. Emisi gas buang karbon monoksida (CO) sebanyak 1,33% dan hidrokarbon (HC) 39 pp pun masih jauh di bawah ambang batas. Minim polusi suara, polusi udara, hingga efisien waktu dan biaya tenaga kerja. Sudah waktunya lebih banyak Yamaha ATV wara-wiri di peternakan.
Renda Diennazola, Hermai Nini, Untung Jaya