Di pasaran tersedia dua jenis penghangat anak ayam (brooder), yaitu sistem radiasi dan sistem konveksi. Mana yang sebaiknya Anda pilih?
Pada periode brooding (penghangatan), sistem pengatur suhu pada anak ayam berumur 1-14 hari belum optimal sehingga anak ayam belum mampu mengatur suhu tubuhnya. Karena itulah anak ayam memerlukan penghangat (brooder) supaya merasa nyaman. Dengan kenyamanan tersebut, diharapkan konsumsi pakan dan minumnya lebih baik, sehingga pertumbuhan ayam menjadi lebih optimal sesuai dengan potensi genetiknya.
Seperti kita ketahui, menurut drh. Wayan Wiryawan, anak ayam itu yatim-piatu, dijauhkan dari induknya. Akibatnya, tidak ada yang mengajarinya makan, minum, dan memberikan rasa hangat pada saat kedinginan. “Kita sebagai peternak harus bisa memberikan rasa hangat dan nyaman di lingkungan anak ayam tersebut,” tutur Direktur Farma Sevaka Nusantara itu.
Kebutuhan temperatur yang dirasakan ayam berbeda-beda, tergantung umurnya dan kondisi DOC (day old chick)-nya. Pada umur 1-3 hari pertama, menurut Wayan, kebutuhan suhunya 33o–34oC. Pada umur 4-7 hari, sekitar 30o-33oC, sedangkan umur 7-14 hari sekitar 29o-30oC. “Tergantung anak ayamnya, tapi standarnya seperti itu,” katanya.
Indek kenyamanan
Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, apalagi saat musim hujan, fluktuasi temperatur pada siang dan malam hari sangat berbeda drastis, begitu juga kelembapannya. Kelembapan udara pada siang hari dan malam hari ini berbanding terbalik dengan temperaturnya. Pada siang hari temperaturnya tinggi, tapi kelembapannya rendah. Sedangkan pada malam hari temperaturnya rendah, kelembapannya tinggi.
Kenyamanan anak ayam sangat ditentukan oleh kombinasi temperatur dan kelembapan. Di sinilah pentingnya memilih alat penghangat anak ayam. Sebagai contoh, menurut Wayan, untuk ayam berumur 1-4 hari, batas ambang indeks maksimum kenyamanan 110 poin. “Angka ini didapat dari kombinasi temperatur dan kelembapan udara,” tuturnya.
Misalnya kelembapan udara di lingkungan anak ayam dipelihara 60% dan temperaturnya 32oC, maka indeksnya 92 poin, sehingga ayam masih nyaman karena indeksnya masih di bawah batas indeks kenyamanan ayam. Tetapi jika kelembapannya tinggi (biasanya malam hari), misalnya 85%, sedangkan suhunya diatur 32oC, maka indeks kenyamanan ayam 117 poin (di atas ambang). Dalam kondisi ini anak ayam tetap hangat, tetapi gerah.
“Anak ayam akan megap-megap, aktivitas buka paruhnya lebih dominan sehingga aktivitas makan dan minumnya berkurang. Akhirnya apa? Pembelahan dan pembesaran sel juga tidak maksimal, sehingga pada umur 1-2 minggu pertumbuhan ayam kurang sesuai standarnya. Padahal, kunci agar ayam tumbuh optimal, terkondisikan dari pembentukan selnya,” urai Wayan kepada AGRINA di kantornya di Sentul City, Bogor, Jawa Barat (14/10).
Nah, di sinilah pentingnya memilih penghangat yang bisa membuat ayam lebih nyaman. Dengan penghangat sistem konveksi, bara inframerah yang dihasilkan tidak dikonversi menjadi radiasi inframerah, tetapi kalornya dialirkan melalui udara. Akibatnya, pada kelembapan tinggi, bisa terjadi indeks kenyamanan anak ayam melebihi ambang batas.
Prinsip Kerja Matahari
Menurut Wayan, dengan menggunakan alat penghangat radiasi inframerah, seperti Infraconic (impor dari KromsChroeder, Barcelona, Spanyol), hangatnya langsung mengenai anak ayam, litter (material alas kandang), pakan, dan sebagainya. “Alat ini meniru prinsip kerja matahari. Berapapun kelembapan (udara di lingkungan anak ayam dipelihara), nggak urusan. Temperatur tetap diatur sesuai kebutuhan ayam,” ujarnya.
Memang investasi alat penghangat sistem radiasi inframerah ini dua kali lebih mahal (dengan umur ekonomis sekitar lima tahun) ketimbang sistem konveksi inframerah (dengan umur ekonomis sekitar dua tahun). Misalnya untuk kandang ayam berkapasitas 5.000 ekor, investasi alat penghangat dengan sistem radiasi sekitar Rp10 juta dan konveksi Rp5 juta.
Namun dari segi biaya penggunaan bahan bakar gas, alat penghangat sistem radiasi lebih rendah sekitar 40% ketimbang alat penghangat sistem konveksi. Selain itu, bobot pertumbuhan anak ayam dengan penghangat sistem radiasi pada umur dua minggu pertama lebih tinggi sekitar 12% ketimbang dengan penghangat sistem konveksi. Jadi? “Jika peternak sudah paham cara pakainya, maka peternak akan memilih yang sistem radiasi,” pungkas Wayan.
Syatrya Utama