Gerakan menanam pohon yang digencarkan oleh pemerintah juga mendapat apresiasi dari Taman Wisata Mekarsari. Apresiasi tersebut dalam bentuk penanaman pohon bakau di Pantai Indah Kapuk bersama sejumlah siswa sekolah dasar sejabodetabek, dalam acara penanaman Bakau di hutan mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (24/4).
Menurut General Manager Taman Wisata Mekarsari, Hari Tanjung, program penanaman pohon bakau yang dilaksanakan oleh Mekarsari, Kidzania, Artha Graha Peduli, dan beberapa pihak lainnya, sebagai rangkaian Festival Hutan yang akan berlangsung pada 13-16 Mei 2010.
Selain itu juga untuk memberi kesadaran pada anak-anak tentang pentingnya alam yag hijau serta menjaga kelestarian hutan, terutama hutan mangrove. "Hutan kita saat ini terancam punah. 1,5 juta hektar hutan kita rusak tiap tahunnya. Baik karena akibat penerbangan hutan, pembukaan hutan, tanaman industri besar-besaran dan sebagainya," katanya dalam sambutan acara penanaman bakau di hutan mangrove Pantai Indah Kapuk.
Kegiatan yang mengambil tema "Peduli Hutan Mangrove Pantai Indah Kapuk” ini dilakukan selain mengembangkan kembali kawasan hutan di sekitar pantai, juga menyelamatkan kawasan daratan dari gelombang tinggi maupun tsunami. Jika hutan mangrove ini berhasil maka akan memberikan dampak pada berkembang dunia pariwisata dan juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Rencananya Taman Wisata Mekarsari akan menanam 10.000 pohon bakau di wilayah utara Jakarta ini. Nantinya, pohon-pohon bakau tersebut akan menjadi hutan lindung dan tidak ada yang boleh menebang pohon mangrove.
Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan Indriastuti dalam sambutannya menambahkan, jika sudah menjadi hutan, tentu bisa menjadi habitat bagi satwa liar seperti burung, biawak, ular, kepiting dan lain sebagianya.
Dengan adanya hutan bakau ini, Indriastuti, menambahkan bisa meningkatkan penghasilan masyarakat sekitarnya karena di tempat ini bisa dibudidayakan kepiting bakau. “Tidak hanya itu saja buah mangrove sendiri bisa dimanfaatkan sebagai sirup, dodol dan bahan untuk pembuatan sabun,” kata Indriastuti.
Keberadaan mangrove di pantai Jakarta ini selain mencegah gelombang tinggi dan abrasi pantai, hutan mangrove juga bisa mencegah intrusi air laut masuk lebih jauh ke daratan. Intrusi air laut ini membuat air tanah tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kota Jakarta.
“Penanaman bakau ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 26 persen pada tahun 2020. Bakau atau mangrove ini termasuk tanaman yang menyerap karbon paling banyak,” kata Indriastuti.
Program pemerintah pada 2009 lalu untuk penanaman satu orang satu pohon sudah tercapai dan akan ditingkatkan menjadi 1 milyar. ”Pemerintah sangat serius untuk mengurangi emisi. Oleh karena itu, sekarang pemerintah melakukan gerakan ’One Billion Indonesian Trees to the World’,” kata Indriastuti.
Hadir pula dalam acara tersebut Putri Pariwisata 2009, Andara Rainy Ayudini yang juga melakukan penanaman bakau bersama dengan perwakilan anak-anak dari beberapa Sekolah dasar Se- Jabodetabek.
Andara Rainy Ayudini dalam sambutannya sebelum melakukan penanaman pohon mengatakan pentingnya menanam pohon untuk kelangsungan hidup manusia, juga perlunya ruang hiaju untuk Jakarta sekarang ini.
Andara juga berpesan untuk para siswa SD tersebut untuk menanam pohon di rumahnya. “Tolong adik-adik minta pada mama dan papanya agar di depan rumah ditanam pohon. Cobalah untuk garasi di rumah sebagian diubah untuk ditanami pohon," katanya pada seluruh peserta penanaman pohon bakau.
Tri Mardi Rasa