Para pemegang gelar master (S2) ke atas dalam ilmu peternakan kini dapat bergabung dalam wadah Himpunan Ilmuwan Peternakan Indonesia (HIPI) yang dideklarasikan di Yogyakarta (25/2).
Para deklarator HIPI itu akademisi dari IPB, UNPAD, UGM, UNDIP, UNS, Unsoed, Unibraw, Unmuh Malang, UM Purworejo, Unisma Malang, UNHAS, UNAND, Universitas Gorontalo, dan Universitas Papua. Beberapa di antara mereka adalah Prof. Dr. Muladno (IPB-ISPI), Prof. Dr. Ali Agus (UGM-AINI), Dr. Ir. Rochadi Thawaf, MS. (UNPAD-ISPI), dan Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP (UB-FPPTPI).
Menurut Prof. Muladno, “Selama ini kita tidak punya wadah sebagaimana para dokter punya IDI ataupun dokter hewan yang punya PDHI.” Aktivitas HIPI, imbuhnya, mencakup lingkup global di bidang peternakan yang berbasis keilmuwan. Berbeda dengan “adiknya” ISPI yang aktivitasnya cenderung ke arah kebijakan pemerintah dan pengurus serta anggotanya yang hanya S1.
Sehari sebelum deklarasi, dilangsungkan workshop penyusunan IQF sub-bidang peternakan. Penyelenggaraan workshop, kata Ali Agus, sehubungan dengan mendesak dan pentingnya substansi IQF sub-bidang peternakan yang perlu tercantum dalam Peraturan Presiden tentang IQF yang akan terbit bulan ini.
Ryan Masanto (Kontributor Magelang)