Jumat, 12 Maret 2010

Satukan Energi Untuk Kejar Ketertinggalan Sektor Agribisnis

Potensi agribisnis di Indonesia sangat besar dan bisa dikembangkan menuju ketahanan dan kemandirian pangan. Sehingga potensi besar tersebut bisa mendukung pembangunan nasional.

Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono mengatakan pentingnya segenap pemangku kepentingan menyatukan energi untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor agribisnis. “Saat ini sektor pertanian Indonesia masih kerap tak terintegrasi dengan sektor jasa dan industri,” kata Wapres Boediono saat membuka Agrinex International Expo 2010 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (12/3).

Sedangkan, Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan dunia agribisnis atau agribisnis atau pertanian masih banyak dianggap sebagai sektor yang kurang menarik, karena pencitraannya yang juga kurang baik, seperti petani kumuh, tidak pakai sepatu, baju kotor, penuh lumpur dan sebagaianya,” kata

Pencitraan yang kurang baik ini pula yang menyebabkan generasi muda tidak tertarik untuk terjun ke dunia ini. Padahal generasi muda ini juga merupakan potensi sumber daya manuasia di pertanian.

Sementara itu Ketua penyelenggara Agrinex International Expo 2010 Rifda Amarina mengatakan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya kegiatan tahun ini diikuti lebih banyak peserta. “Bahkan sejumlah negara juga berperan serta seperti Polandia,
Turki, Italia, Cina, Malaysia dan Singapura,” ungkap Rifda di sela acara jumpa wartawan.

Acara ini diikuti sebanyak 265 peserta yang meliputi perusahaan nasional dan multinasional yang bergerak di bidang produk pangan, benih, hortikultura, perkebunan, perikanan kelautan, peternakan, hingga industri makanan olahan. Juga beberapa instansi dan wakil pemerintah daerah. Selain pameran juga terdapat seminar yang berlangsung dari 12 – 14 Maret 2010.

Tri Mardi Rasa

 



 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain