Rabu, 20 Januari 2010

Penyakit Merugikan Petambak

Wabah penyakit penyebab resiko kerugian produksi udang secara intensif dan tradisional. Kerugiannya bisa mencapai hitungan milyar rupiah. Hal ini mengemuka dalam workshop sehari bertema upaya mengatasi masalah kegagalan udang di Lampung, Rabu (20/1) di Bandar Lampung.

Menurut Ketua Korda Lampung Masyarakat Akuakultur Indonesia, Ismail Said, Petambak udang di Lampung mengalami penurunan produksi hingga 40%  sejak 2007 hingga 2009 lalu. “Sebenarnya, tidak hanya Lampung tapi juga para petambak udang di Indonesia,” katanya di sela-sela acara diskusi tersebut.

Bahkan dari total 16 ribu hektar lahan tambak tradisional hanya sekitar 3000 ha – 5000 ha lahan saja yang bisa produktif. “Ada juga petambak yang menghentikan usahanya sementara dan ada juga berhenti menjadi petambak,” tambahnya.

Said menambahkan, lahan milik anggota Shrimp Club Indonesia yang mencapai 700 ha, rata-rata mengalami penurunan hingga 5 ton per ha lahan tambah udang.

Sementara itu, Eka salah seorang petambak di Lubuk Dalam, Kalianda, Lampung menyebutkan dari 30 ha lahan tambaknya hanya 50% saja yang bisa berporduksi dan dipanen. Lantaran hanya itu usahanya, maka treatment yang dilakukan hanya dengan pengolahan lahan dan mencegah masuknya virus ke dalam tambaknya.

Tri Mardi Rasa

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain