Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki hasil temuan baru dalam hal pemulihan lingkungan tercemar. Adalah Dwi Andreas Santoso, Dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB yang mengembangkan teknologi bioremediasi. Teknologi tersebut mampu membersihkan limbah minyak bumi, air asam tambang atau limbah mengandung merkuri dan fenol.
Untuk membersihkan limbah minyak bumi, Andreas memanfaatkan bakteri Basillus sp ICBB 7859. Bagi limbah merkuri, ia menggunakan Pseudomonas pseudomallei ICBB 1512. Sedangkan limbah mengandung fenol, memakai khamir Candida sp ICBB 1167 dan Pseudomonas sp.
Andreas mengklaim, teknologinya mampu menghemat biaya 25-50% dibanding teknologi boiremediasi yang diterapkan perusahaan minyak. Khusus untuk detoksi merkuri, teknologinya mampu menurunkan merkuri dalam limbah sampai 98,5 persen hanya dalam waktu 30 menit, “Teknologi ini sudah teruji keefektifannya dan sudah didaftarkan IPB untuk memperoleh paten,” ungkap Andreas.
Dalam bidang pertanian, teknologi ini juga dapat dimanfaatkan. Andreas mencontohkan uji cobanya di Lembang, Bandung. Perairan di daerah persawah tersebut tercemar limbah pabrik tekstil dengan kandungan Kadmium (Cd). Unsur kimia ini memiliki tingkat racun terberat nomer dua setelah merkuri. Setelah dibioremidiasi, hanya dalam hitungan minggu, wilayah tersebut kembali normal dan dapat ditanami padi kembali .
“Pada daerah tercemar, agar lingkungan kembali pulih, bisa menggunakan bakteri milik kami yang bernama Desulfotomaculum orientis ICBB 1204. Ini menjadi sumbangsih kami untuk dunia lingkungan hidup dan pertanian” ungkap Andreas
Selamet Riyanto