Senin, 31 Agustus 2009

Melepas Penat Saat Mudik Lebaran

Pemudik dari sekitar Jakarta menuju Jabar, Jateng, hingga Jatim, umumnya melalui jalan tol Jakarta – Cikampek. 

Berkendaraan melalui jalan tol sepanjang 72 km yang mulus kadang juga melelahkan. Apalagi dengan laju kendaraan cukup kencang, Anda yang mengemudi tentu saja tak boleh lengah sedikit pun. Karena itu kalau lelah atau kantuk mulai menyergap, mau berbuka puasa ataupun bersantap sahur, Anda bisa mampir di area peristirahatan (rest area). Di jalur tol ini terdapat tiga rest area, yaitu di kilometer 19, 39, dan 57.

Rest Area Km 19

Di rest area 19 ini terdapat beberapa fasilitas publik yang bisa digunakan selain stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) dan rumah makan adalah musholla, toilet, beberapa mini market ternama, tempat parkir yang luas, dan beberapa mesin ATM. Jadi, Anda dapat mengisi BBM, sholat, makan, atau sekadar duduk-duduk sambil ngopi.

Untuk tempat makan, ada beberapa alternatif: restoran cepat saji, pusat jajan serba ada (pujasera), dan restoran khas penyedia menu masakan daerah. Bagi yang tidak ingin “berjudi” dengan rasa, resto cepat saji bisa pilihan. Di sini terdapat Restoran AW penyaji menu ayam dan olahan ayam serta Pizza Hut penyedia makanan khas pizza tentu dengan sejumlah variannya. 

Sedangkan resto penyedia menu daerah adalah Rumah Makan Padang Sederhana Bintaro, Sop Ikan Batam, dan Warung Nasi Dapur Sedap yang menyediakan masakan sunda.

Harga makanan di beberapa tempat tersebut berkisar Rp12.500—Rp75.000 per porsi. Sedangkan untuk minumannya antara Rp3.000—Rp35.000. Harga untuk di restoran ini belum termasuk pajak.

Kalau mau menu lain yang lebih miring harganya, pujasera tempatnya. Di sini terdapat menu ayam goreng, mi ayam, mi goreng, tahu goreng, soto daging dan ayam, sup daging dan sebagainya. Ada juga makanan ringan. Harga makanan di pujasera termasuk murah, berkisar Rp5.000—Rp20.000 per porsi. Sedangkan minumannya antara Rp2.000—Rp10.000.

Bagi pemudik yang cuma ingin membeli camilan pun bisa ke Holland Bakery yang menyediakan berbagai macam roti dan kue-kue makanan ringan. Bahkan mereka yang ingin sekadar ngopi dan istirahat sejenak pun bisa singgah di Torabika Café, Coffe Bean, dan Starbuck. Tentu saja Anda mesti merogoh kocek agak dalam, minimal Rp10.000.

Rest Area Km 39

Fasilitas publik di rest area adalah SPBU, mini market, masjid, mesin ATM, toilet, tempat parkir yang luas, pujasera, dan rumah makan daerah. Beberapa restoran yang ada di sini di antaranya adalah Ayam Taliwang, Excelso Café, Dapur Pasundan, Bakso Lapangan Tembak, Bakso Ino, Holland Bakery, Sop Konro Daeng Baso, Simpang Raya, Solaria, dan Kentucky Fried Chicken.

Ayam Taliwang menyediakan menu khas dari suku Sasak di Lombok dengan berbagai variasinya. Sop Konro Daeng Baso membanggakan menu sup iga khas dari Makassar. Solaria dengan berbagai menu komplet, antara lain spaghetti, bolognaise, teriyaki, chicken steak, kwe tiauw, berjenis-jenis mi. Sedangkan Simpang Raya tentu saja menyajikan masakan minang.

Harga makanan di restoran ini berkisar Rp5.000—Rp50.000. Sedangkan untuk minuman yang ditawarkan berkisar Rp3.000—Rp40.000.

Sedangkan pujaseranya tidak ada yang istimewa. Jenis makanannya meliputi soto ayam dan daging, mi ayam, sup daging, nasi padang berbagai lauk, dan nasi rames. Kisaran harga makanannya Rp5.000—Rp25.000. Sedangkan minuman cukup beragam, dari teh manis, minuman ringan, hingga jus buah dengan harga Rp3.000—Rp15.000.

Rest Area Km 57

Rest area ini sangat strategis karena letaknya merupakan persimpangan bagi pengguna yang akan menuju Cikampek dan yang menuju Bandung. Pengguna jalan tol Jakarta - Cikampek atau menuju ke arah tol Cipularang, jika terasa penat dan  ngantuk, rest area ini menjadi tempat yang tepat. Istirahat dan berhenti daripada mengambil risiko.

Di rest area ini terdapat SPBU, ATM, kantin, restoran, toilet yang bersih, sarana ibadah yang megah. Tempat makannya beragam, mulai Kentucky Fried Chicken, A & W, Rumah Makan Padang Sederhana Bintaro, Solaria, Ribs Steak, hingga Excelso Cafe. Tak ketinggalan pujasera yang menyajikan berbagai menu.

Bila istirahat dan bersantap masih juga belum menghilangkan penat, Anda bisa mencoba memanfaatkan jasa pijat refleksi dengan kursi pijat elektrik. Tarifnya Rp20.000 per 30 menit.

Tri Mardi Rasa

 

Rumah Makan Walahar

Karawang, kota persinggahan yang terkenal dengan goyangnya ini memiliki tempat-tempat makan yang unik dan rasanya cukup lezat. Salah satu tempat makan tersebut adalah Rumah Makan Walahar. Rumah makan yang buka setiap hari mulai pukul 10.00—19.00 ini areal parkirnya cukup luas. Tersedia pula fasilitas saung makan lesehan, musholla, dan toilet.

Beragam pepes dari berbagai jenis ikan hingga ayam tersedia. Saat mudik melalui kota ini cobalah untuk icip-icip pepes andalannya. Apalagi ditambah sambal buatan sang pemilik, HM Dirja, rasanya makin mantap. Pepesnya patut diperhitungkan sebab bumbunya meresap sempurna hingga ke dalam daging ayam maupun daging ikan. Pastikan jika melalui Karawang, mampir di Jalan Kosambi No. 37, Klari Karawang ini, sekitar 2 km dai pintu tol Karawang Barat.

Dari sekian banyak pepes yang menjadi menu rumah makan ini, pepes ayam, pepes jamur dan pepes jambal terbilang favorit pengunjung. Pepes tersebut dibandrol antara Rp2.500 (oncom dan tahu) hingga Rp20.000 (ikan mas). Untuk pepes jambal, jamur, ati ampela, teri, peda, dan remis hanya Rp4.000,-. Sedangkan pepes ayamnya cukup Rp8.000.

Di samping pepes, rumah makan ini tentu saja menyajikan menu lain, seperti ayam kampung goreng, tempe dan tahu goreng, ikan kecil goreng, udang goreng hingga ikan bakar. Untuk menu minuman, tidak ada yang istimewa.

Rumah Makan Ayam Bakar Asep

Salah satu tempat pilihan untuk makan bersama keluarga di Subang adalah Rumah Makan Ayam Bakar Asep di Jalan Raya Dawalong. Tepatnya terletak di lintasan Jalan Raya Pamanukan – Subang.

Hidangan khasnya berupa entok bakar dan ayam bakar. Menu makanan di rumah makan ini memang serba bakar, seperti ikan mas bakar, udang bakar dan cumi-cumi bakar. Setiap ekor entok atau ayam bakar, dapat dimakan rame-rame, 4—5 orang sehingga terhitung murah. Harganya Rp40.000—Rp55.000 per ekor.

Ikan mas bakar harga antara Rp20.000—Rp30.000, cumi bakar Rp20.000—Rp25.000. Sedangkan penyajian udang bakar menggunakan tusukan seperti sate. Per tusuk isi lima ekor dibandrol Rp10.000.

Untuk menambah nikmatnya menu-benu bakar tadi, coleklah dua jenis sambal dadakan, sambal merah atau sambal kecap. Sambal merah dibuat dari irisan cabai mentah, bawang mentah, dan garam yang diulek di atas cobek hingga bercampur dengan irisan tomat.

Suasana di sini begitu santai sehingga pengunjung bisa merasakan keasrian dari saung-saung yang ada saat makan secara lesehan. Pun demikian yang makan di meja dan bangku panjang.

Ayam Bakar Asep buka tiap hari pukul 09.00—21.00. Di rumah makan ini terdapat 8 saung berukuran luas yang mampu 10—20 orang. Fasilitas lainnya berupa lahan parkir luas, musholla, dan toilet.

Rumah Makan Ma’ Pinah

Rumah makan ini cukup besar. Berdiri di Jalan Raya Mundusari Timur Km 4 Pusaka Negara, Subang. Sajian khas dari rumah makan Ma’ Pinah adalah ikan bakar seperti etong, kakap, bawal, gurami, cumi, udang, rajungan, dan kepiting. Pilihan lainnya berupa ayam bakar, bebek bakar, aneka cah kangkung, sop buntut, dan aneka pepes.

Etong bakar menjadi andalan rumah makan ini sebab rasanya mantap. Sebagai teman menyantap ikan etong bakar, tersedia berbagai macam sambal, seperti sambal merah ulek dan sambal khas sunda yaitu sambal terasi. Sambal terasi ini merupakan perpaduan antara terasi khas pantura dengan beragam bumbu.

Menu yang cukup enak lainnya berupa cumi bakar asam manis, udang bakar, kakap bakar dan goreng hingga kepiting saus tiram.

Kurang lengkap rasanya bila makan di sini tanpa sayur asam. Sayur asamnya sungguh enak dan segar. Selain itu juga tersedia karedok dan lalapan yang terdiri dari terong hijau, daun selada, kacang panjang, leunca, kol, dan ketimun.

Sejak pertama kali dibuka 15 tahun yang lalu, Rumah makan ini selalu menjaga terus kualitas rasa masakannya. Oleh karena itu tidak heran jika selama waktu itu rasa masakan di Mak Pinah tidak berubah. Selain itu harganya lumayan terjangkau. Sebut seperti etong bakar, Rp22.000—Rp25.000, kakap Rp32.000—Rp35.000. Seafood lainnya dibandrol Rp22.000—Rp35.000. Selama bulan Ramadhan, rumah makan ini menyediakan menu buka puasa gratis bagi pengunjung.

Tri Mardi Rasa

 

CIREBON

Nasi Lengko Pak Barno

Saat pulang mudik melalui kota Cirebon, paling enak menikmati dulu masakan khas daerah ini. Kota udang ini memiliki kekayaan kuliner yang sayang dilewatkan. Salah satu yang cukup dikenal adalah nasi lengko. Nasi Lengko, yaitu nasi yang di atasnya diberi potongan tahu dan tempe yang digoreng setengah kering, diberi tauge, irisan kucai dan timun lalu disiram dengan bumbu kacang dan sedikit kecap manis.

Banyak warung makan di Cirebon menawarkan nasi lengko, tapi tidak semuanya enak. Salah satu penyaji nasi lengko yang sedap adalah Rumah Makan Nasi Lengko Pak Barno. Rumah makan ini dikelola sendiri oleh pemiliknya yang bernama Barno. Warung ini berada di Jalan Pagongan yang merupakan jalur menuju ke wilayah Jateng untuk kendaraan pribadi.

Nasi lengko buatan Barno sangat gurih karena bumbu kacang yang disiramkan di atas irisan tahu tempe setengah matang dan masih hangat itu menyatu dengan sambal kacang yang pedas. Jangan kuatir kepedasan, kecap manis yang dipercikkan di atas bumbu kacang membuat kadar pedasnya berkurang. Nasi lengko cocok dimakan bersama kerupuk aci. Akan semakin nikmat jika disantap dengan seporsi sate daging kambing muda yang mengepul dengan bumbu kecapnya yang khas. Untuk mencicipi satu porsi nasi lengko, Anda cukup merogoh kocek Rp6.000 dan sebagai pelengkapnya berupa sate daging kambing atau ayam Rp18.000.

Di tempat ini jangan berharap bisa mendapatkan beraneka macam minuman, sebab pemilik hanya menjual air dan teh kemasan dalam botol, es teh manis dan teh tawar, dan es jeruk manis. Namun jika ada pengunjungnya yang mau merasakan nikmatnya es krim durian juga bisa membeli dari pedagang yang mangkal di depan warung makan ini.

Rumah makan ini berkapasitas 50—60 orang dan dibuka setiap hari dari pukul 09.00—19.00. Jika musim liburan, jam makan siang atau akhir pekan, pengunjung akan berjubel rela mengantre untuk sekadar makan seporsi nasi lengko. Namun pada bulan puasa, antrean akan terlihat saat menjelang magrib.

Empal Gentong Mang Apud

Masakan khas lainnya dari Kota Cirebon adalah Empal Gentong. Banyak warung menjual menu ini. Salah satunya, Mang Apud. Empal gentong adalah sejenis sup, dimasak dengan cara tradisional dalam periuk dari tanah liat menggunakan kayu bakar.  Cara memasaknya inilah yang menjadikan nama tersebut.

“Rata-rata empal gentong dimasak selama lebih dari 10 jam,” kata Apud Machfud, pengelola Warung Empal Gentong Mang Apud. Lamanya proses pemasakan itu juga menyebabkan bumbunya meresap ke seluruh bagian daging. Gentong itu diisi empal (daging sapi) yang terdiri dari potongan-potongan besar dan jeroan, seperti babat, usus, dan jantung.

Pangan sumber protein hewani umumnya mahal, tapi tidak begitu dengan empal gentong. Seporsi empal gentong bisa didapat dengan harga Rp10.000. Saat mengorder, setiap pengunjung bisa memilih daging mana yang diinginkannya. Empal kemudian diambil dari gentong yang biasanya diletakkan di depan warung makan. “Jika pengunjung membeli jeroan, harganya lebih murah, cuma Rp8.000 per porsi kata Apud,” katanya.

Empal Gentong berkuah kental selalu dihidangkan dalam kondisi masih panas. Kuahnya yang berwarna kuning ini menebar aroma kelezatan ketika ditaburi irisan daun bawang dan bawang goreng. Empalnya sangat empuk sehingga sang penyantap tidak perlu berjuang terlalu keras untuk mencernanya. Biasanya, para pencicip menyantapnya dengan nasi atau lontong.

Menyantap empal gentong serasa kurang lengkap tanpa sambal. Sambalnya unik, hanya berupa cabai bubuk yang ditaburkan sebelum disantap. Bagi yang tidak suka pedas harus hati-hati karena rasanya benar-benar pedas. Sebagai pelengkap, penikmatnya menambahkan kerupuk kulit atau kerupuk aci. Walaupun seporsi empal gentong terlihat sedikit, tapi sebagai pengganjal perut hingga waktu makan berikutnya tiba sangat cukup. Di warung ini Mang Apud hanya menyediakan minuman teh dan es jeruk.

Warung ini hanya bisa menampung sekitar 30 orang. Letaknya persis di pinggir Jalan Raya Ir. H Juanda No 24 (Battembat), Plered. Sayangnya, tempat parkir yang tersedia sangat sempit sehingga kalau sedang ramai, pembeli mesti ngantre. Mang Apud juga menjual oleh-oleh khas Cirebon, yaitu Kue Gapit rasa keju dan rasa udang keju dengan harga Rp24.000 per kg.

Tri Mardi Rasa

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain