Senin, 31 Agustus 2009

Jalur Mudik Cikampek Purwakarta

Sate Maranggi

Selepas tol Cikampek arah jalur pantura maupun Purwakarta tidak banyak restoran yang menyajikan makanan enak. Kalaupun ada, harganya mahal dan rasanya tidak enak. Boro-boro bisa menikmati makan dengan suasana yang asri.

Di antara sekian banyak rumah makan di sepanjang jalur tersebut, hanya ada satu yang tampak selalu ramai dikunjungi.  Rumah Makan Sate Maranggi yang berada di Jalan Raya Cibungur, sekitar 5 km dari pintu tol Cikampek, di jalan lama arah Purwakarta. Rumah makan sate ini menyediakan citarasa yang memenuhi selera pecinta sate.

Kekhasan dari sate ini adalah dagingnya yang empuk. Sate daging sapi ini tidak ditemani sambal kacang. Hanya ada sambal mentah terdiri dari irisan cabai mentah, bawang mentah, dan garam yang diulek kasar di cobek lalu dicampur irisan tomat. Sambal ini khas dan asli bikinan Hj. Yetty, sang pemilik rumah makan.

Menu sate maranggi cukup terjangkau, Rp15.000 per 10 tusuk ditambah nasi timbel Rp2.500. Selain sate, rumah makan ini juga menyediakan beragam menu pilihan, seperti ayam kampung lengkap termasuk leher, kepala, dan ceker yang dibakar. Ayam ini dipatok seharga Rp50.000—Rp60.000 per ekor. Yang ingin mengorder potongan pun boleh, Rp10.000 per potong.

Sedangkan untuk ikan gurami bakar, harganya standar, antara Rp40.000—Rp90.000 per ekor.  Masih ada lagi yang segar-segar, yaitu sup sapi atau kambing dan gado–gado/karedok.

Usai menyantap pedasnya sambal sate, Anda bisa meredamnya dengan minum es kelapa muda. Kelapanya sama dengan di tempat lain, tetapi sirup pemanisnya khas bikinan sendiri. Inilah yang membuatnya beda.

Rumah makan ini terlihat alami, terbuka di sela-sela kebun jati. Tempat parkirnya luas. Ada riang untuk sholat dan toilet bagi pengunjung. Di luar bulan puasa, pengunjung yang datang biasanya selain menikmati sate juga menyegarkan diri dengan tiupan angin yang semilir dari sela-sela pohon jati.

Di rumah makan yang hanya beratap asbes ini, Anda bisa makan di bangku dan meja kayu yang ditata memanjang. "Rumah makan kami ini akan tetap tampil apa adanya. Tidak ada waktu untuk mempercantik tempat. Yang penting, pelayanan dan kecepatan penyajian yang diutamakan selain kelezatan makanannya sendiri," ungkap Hj. Yetty. Rumah makan ini buka dari pukul 09.00—22.00.

 

Rumah Makan Ibu Hj. Ciganea 

Rumah Makan Ibu Hj. Ciganea terkenal akan ikan mas dan ayam gorengnya yang bercitarasa khas. Lokasinya dari pintu tol Sadang ke arah Purwakarta sekitar dua kilometer.

Tidak seperti rumah makan khas sunda lainnya, yang menjadikan interior dan arsitektur bangunan sebagai daya tarik. Jadi lupakan nuansa gaya kampung sunda dengan saung-saung lesehan. Gaya sederhana dan serba praktis justru dipilih pemiliknya untuk memanjakan tamu-tamunya. Ruangan luas dengan perabot meja dan kursi dari kayu dapat menghadirkan suasana nyaman dan teduh.

Cara penyajian hidangan yang serba cepat terhampar sangat apik memikat untuk segera melahap menu pesanannya. Gepuk goreng, usus, babat goreng, berjenis-jenis pepes, dari ikan mas, tahu, teri, hingga jamur selalu tersedia. Ada juga permintaan khusus berupa tumis kangkung dan tumis selada. Sedangkan menu-menu tertentu, seperti ikan mas dan ayam goreng khas Ciganea, karedok, sambal dadakan, pencok leunca memang harus dipesan terlebih dahulu karena menu tersebut harus disajikan dalam keadaan segar.

Selain menu utama berupa ayam kampung goreng dan ikan mas goreng, keistimewaan lain dari tempat makan ini adalah sambal dadak. Sambal yang dibuat dadakan untuk disajikan kepada setiap tamu yang datang itu sangat disukai.

Lebih dari lima jenis menu tercantum dalam daftar menu. Namun ada baiknya bila memulai dengan menu andalannya, yaitu ayam goreng dan ikan mas goreng khas RM Hj Ciganea. Rasanya sangat gurih.

Variasi lain yang juga sangat lezat adalah pencok leunca dan karedok. Pencok leunca ini dibuat dan diulek langsung di atas cobek, kemudian dihidangkan. Pencok leunca dibandrol Rp5.000 per cobek, begitu juga dengan karedok.

Resto sunda ini benar-benar layak Anda coba karena harga menu-menunya sangat bersaing, tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Untuk menikmati menu andalan tadi, cukup membayar Rp9.000—Rp25.000 saja.

Tri Mardi Rasa

 

 

 
Agrina Update + Moment Update + Cetak Update +

Artikel Lain