Perbankan belum melihat usaha peternakan sapi dan domba sebagai usaha yang memiliki nilai ekonomi. Sehingga usaha ini jarang sekali mendapatkan permodalan pihak perbankan. Hal ini terungkap dalam diskusi “Peningkatan Usaha Peternakan dari Segala Sisi” yang diadakan di farm PTCitra Agro Buana Semesta di Sumedang Jawa Barat.
Menurut kepala Cabang BRI Sumedang, Iskandar Syah, kenapa pihak BRI sangat berhati-hati dalam membiayai usaha peternakan sapi ini. Karena tidak paham dan di kantor cabang tidak banyak bahkan tidak ada tenaga ahli yang menganalisa usaha ini. “Kita tidak paham karena di kantor cabang tidak ada insinyur atau sarjana peternakan yang bisa menganalisa usaha ini secara baik,” katanya.
Pihak BRI bukan tidak mau membiayai, berbagai skim kredit masalah pembiayaan sapi dan domba sudah banyak dilakukan seperti di daerah Cikajang, Bayobong dan lain sebagianya. “Kami juga sudah berkerjasama dengan KUD, bahkan kami juga dibantu dalam hal pemotongan untuk biaya angsuran petani tersebut, ” kata Iskandar Syah.
Ia menambahkan untuk kantor cabang BRI ada skim kredit yang diberikan hanya sampai Rp. 2 milyar. “Tapi paling tidak ada 2 jenis kredit yang bisa kami salurkan yaitu KKPE dan KUR dan untuk KUR bisa sampai 500 juta,”katanya.
Iskandar menambahkan layak tidaknya usaha peternakan itu dibiayai secara ketentutan usaha minimal harus 6 bulan sudah berjalan dan untuk yang komersial minimal 2 tahun sudah berjalan.
Selain itu, sudah ada kemampuan untuk membudidayakan bukan yang baru belajar dan pasar produk bagi usaha yang dijalani tersebut sudah ada. “Jika ada yang mau usaha, coba-coba budidaya sapi maka pihak BRI belum bisa untuk membiayainya,” katanya.
“Bisa dibayangkan jika dunia perbankan ikut peduli dalam permasalahan peternak domba dan sapi ini," ujar Yudi Guntara. Karena kredit perbankan tersebut bisa digunakan mengembangkan usaha sapi potong, sapi perah ataupun domba ke skala yang lebih besar seperti menambah jumlah populasi ternaknya, investasi kandang dan pemeliharaannya. Sehingga peternak juga bisa menghasilkan sapi potong dengan produksi daging yang tinggi.
Yudi berharap, perbankan juga berperan aktif dalam kontribusi permodalan bagi usaha peternakan ini. Pentingnya perhatian perbankan di sektor ini karena dunia peternakan khsusunya sapi potong, domba dan sapi perah bukan hanya urusan masyarakat di suatu daerah saja tapi juga menjadi urusan nasional. “Harus ada perubahan persepsi dan keberpihakan perbankan terhadap usulan-usulan kredit peternakan sehingga bisnis peternakan sapi dapat lebih berkembang,” kata Yudi Guntara.
Tri Mardi Rasa